Salah seorang peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat Nurhasanah merasakan manfaat JKN-KIS dalam proses persalinan anaknya yang mendapatkan layanan dengan baik.keuntungan didapatkan tidak sebanding dengan iuran dikeluarkan
Nurhasanah yang merupakan peserta segmen Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) kelas III dari Bima Nusa Tenggara Barat telah terdaftar sejak tiga tahun lalu dan memanfaatkan program tersebut dalam persalinan anaknya dua tahun silam.
Nushasanah menceritakan ketika dirinya melahirkan anaknya di rumah sakit dua tahun yang lalu tidak perlu pusing memikirkan biaya dari persalinan karena sudah menjadi peserta JKN-KIS yang semuanya telah ditanggung oleh BPJS Kesehatan.
Selama berobat menggunakan jaminan kesehatan dari program JKN-KIS, Nurhasanah mengaku tidak pernah merasa dikecewakan terhadap pelayanan di rumah sakit.
Nurhasanah merasa tidak ada perbedaan pelayanan antara kelas I, II, dan III atau dengan peserta umum lainnya.
"Saya merasakan BPJS Kesehatan sangat bermanfaat, mengingat keuntungan yang didapatkan tidak sebanding dengan iuran yang dikeluarkan. Walaupun iuran kemarin sempat naik, menurut saya masih wajar, karena kesehatan itu sejatinya memang mahal," kata dia.
Baca juga: Petani di Penajam Paser Utara sadar akan pentingnya JKN-KIS
Baca juga: Pasien hemodialisa sangat merasakan manfaat JKN-KIS
Nurhasanah menerangkan menurutnya masih banyak orang yang belum sadar akan pentingnya menjadi peserta JKN-KIS dikarenakan orang tersebut masih diberikan kesehatan. Tapi dia berpendapat bahwa tidak ada yang bisa menjamin seorang manusia akan selalu dalam keadaan sehat-sehat saja.
Dia mengatakan apabila jatuh sakit pastinya akan butuh biaya pengobatan dan itu akan mempengaruhi kondisi keuangan suatu keluarga. Nurhasanah juga berharap agar Pemerintah bisa memastikan segmentasi dari Peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) itu bisa diterima oleh orang yang membutuhkan.
"Sedikit saran saja dari saya agar pemerintah melalui dinas terkait memastikan pendataan dari kondisi ekonomi kurang mampu ini agar dapat pula menerima jaminan kesehatan dari program JKN-KIS yang dibayarkan melalui anggaran pemerintah pusat maupun pemerintah daerah," ujarnya.
Lebih lanjut dikatakannya karena tidak semua penduduk mampu untuk membayar iuran apalagi di tengah pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) ini. " Mungkin menurut kita masih tergolong murah dan semoga program mulia ini tetap ada di Indonesia," kata dia.
Baca juga: Sejak muda sudah cuci darah, JKN-KIS bangkitkan semangat hidup Juliana
Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020