Pertamina mulai pengeboran sumur di Peciko

26 Mei 2020 12:07 WIB
Pertamina mulai pengeboran sumur di Peciko
Kru di lantai pengeboran anjungan Hakuryu 14 yang dioperasikan Pertamina Hulu Mahakam (PHM) untuk mengebor sumur eksplorasi PS-1X. ANTARA/HO-Pertamina

Pengeboran ini merupakan upaya kami untuk mengekplorasi daerah-daerah di sekitar lapangan produksi secara lateral maupun vertikal, serta keinginan kami untuk bisa melakukan development dengan cepat setelah discovery

PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM), selaku operator Wilayah Kerja (WK) Mahakam dengan dukungan SKK Migas dan PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI) selaku induk usaha, memulai pengeboran (tajak) sumur eksplorasi PS-1X di Struktur South Peciko di selatan Lapangan Peciko yang berada di lepas pantai Kalimantan Timur.

Kegiatan ini dijalankan dengan memperhatikan aspek keselamatan kerja dan tetap menerapkan protokol Covid-19 secara ketat.

Dalam keterangannya, yang diterima Antara di Jakarta, Selasa, General Manager PHM, John Anis, mengatakan tajak sumur ini merupakan satu dari dua sumur eksplorasi di WK Mahakam, yang sudah merupakan komitmen pasti PHM untuk dibor.

Sumur eksplorasi lainnya akan dibor menembus struktur dalam dari Lapangan Tunu. Upaya ini ditempuh untuk mendapatkan cadangan baru sehingga dapat mempertahankan operasi dan produksi di WK Mahakam secara berkelanjutan.

“Pengeboran ini merupakan upaya kami untuk mengekplorasi daerah-daerah di sekitar lapangan produksi secara lateral maupun vertikal, serta keinginan kami untuk bisa melakukan development dengan cepat setelah discovery,” kata John Anis.

Proyek ini telah dipersiapkan sejak 2018, dimulai dengan berbagai studi bawah permukaan (subsurface) dan development, persetujuan perijinan dari para pemangku kepentingan, 2 kali drill on paper pada awal 2020, dan survei geoteknikal dilaksanakan pada 4 – 11 April 2020.

Pengeboran ini dilakukan menggunakan jack up rig Hakuryu 14, satu dari dua jack up rig yang dioperasikan PHM.Target kedalaman mencapai 1.600 meter (primary objective) hingga 2.700 m (secondary objective) dari permukaan air laut.

Proyek yang berdurasi antara 70 sampai 90 hari ini diharapkan berhasil menemukan cadangan baru yang ekonomis untuk diproduksi dan menjadi batu lompatan untuk berbagai proyek eskplorasi lain di masa depan.

Baca juga: Pertamina gandeng konsorsium Korea bangun kilang minyak Dumai

Baca juga: PGN-Pertamina sepakati penyesuaian harga gas bumi


 

Pewarta: Afut Syafril Nursyirwan
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2020