Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo beserta pegawai Kementerian Pertanian melaksanakan Halal Bihalal dalam suasana Idul fitri secara virtual di Agriculture War Room (AWR) Kantor Pusat Kementan, Selasa.Impor memang bukan sesuatu yang diharamkan
Acara tersebut terhubung dengan 650 kanal kantor dan Pegawai Kementerian Pertanian se-Indonesia.
Pada kesempatan itu, Menteri Syahrul Yasin Limpo mengingatkan kepada jajaran Kementan untuk tidak menyandarkan sedikit pun pada importasi, demi kemandirian bangsa.
"Impor memang bukan sesuatu yang diharamkan. Tetapi tidak boleh kemandirian bangsa ini tersandera oleh itu. Kalau begitu, kita harus bekerja lebih keras. Petani harus dimotivasi dan tetap disemangati," kata Mentan Syahrul di Jakarta, Selasa.
Oleh karena itu, Mentan juga meminta seluruh jajaran terus bekerja memenuhi pangan Indonesia meski dalam kondisi terbatas saat ini.
Dalam menangani sektor pertanian, Syahrul menilai tidak cukup hanya dengan pendekatan teknis. Menurut dia, social engineering agriculture juga dibutuhkan dengan bekerja secara humanis melalui empati.
Ada pun acara Halal Bihalal yang dilakukan secara daring, diakui Syahrul, merupakan pengalaman pertama baginya, dan berbeda dengan tahun sebelumnya. Menurut dia, semua pihak harus bisa memetik substansi dan hikmah dari adanya pandemi COVID-19 ini.
"Kita bersyukur, dengan pandemi, keberadaan teknologi informasi, kecerdasan buatan, dan kecanggihan teknologi ini mampu mempertemukan kita semua. Kita harus bisa menyelamatkan kehidupan besok. Hari ini harus lebih baik dari yang kemarin," kata Syahrul.
Acara ramah tamah secara virtual ini, diakhiri dengan ucapan permohonan maaf Mentan pada seluruh pegawai, utamanya bila dirinya melakukan kesalahan pada tahun pertamanya menjabat di Kementan.
Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2020