Menteri Basuki Hadimuljono, mengatakan untuk menuju e-learning BPSDM diharapkan segera mengusulkan apa saja yang dibutuhkan serta modul-modul e-larning apa saja yang harus dipersiapkan.
"Jadi saya kira BPSDM ini juga perlu menyiapkan modul-modul e-learning e-office itu, terutama untuk para senior," ujar Menteri PUPR dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa.
Sementara itu Kepala BPSDM Sugiyartanto, dalam laporannya kepada Menteri PUPR, mengatakan selama pandemi Covid-19 BPSDM memajukan seluruh pelaksanaan kediklatan dan assessment dengan menggunakan metode e-learning, dari yang biasanya dilakukan dengan metode klasikal atau tatap muka.
Baca juga: Program Sejuta Rumah, Kementerian PUPR bentuk 19 balai perumahan
Diakui, keputusan untuk memajukan semua kegiatan kediklatan teknis atau non-teknis maupun assessment dengan mengggunakan metode e-learning diambil, karena tidak ada kepastian kapan pandemi Covid-19 akan berakhir.
Mengenai program super spesialis, Sugiyartanto mengatakan akan melakukan evaluasi dengan metode e-learning, sebagaimana sudah disepakati dengan empat perguruan tinggi negeri.
Selanjutnya dia mengharapkan ditjen teknis bisa mengirimkan para calon peserta untuk mengikuti seleksi sepuluh Program Super Spesialis tersebut.
“Memang BPSDM ini tidak membangun Infrastruktur, tetapi kami hanya membangun SDM-nya. Nah, SDM inilah yang akan membangun Infrastruktur yang berkualitas," ujar Sugiyartanto.
Baca juga: PUPR masukkan bencana COVID-19 jadi indikator penyusunan program
Kepala BPSDM itu juga berjanji untuk tetap mempertahankan kualitas pelatihan-pelatihan yang diselenggarakannya, disamping akan segera menyelesaikan asesment.
"Metode komunikasi masih lama. Ada waktu memperbaiki sarana prasarana untuk melaksanakan kegiatan” katanya.
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2020