"Kami akan terus mendorong dan mengarahkan nasabah baik individu maupun institusi agar mengalihkan transaksinya menggunakan digital," kata Wakil Direktur Utama BNI Anggoro Eko Cahyo ketika mengunjungi kantor cabang di Rawamangun, Jakarta Timur, Selasa.
Digitalisasi layanan terdepan yang berhubungan langsung dengan nasabah, proses bisnis hingga model penjualan akan dimaksimalkan dengan didukung teknologi informasi.
Gudang data dan sistem layanan nasabah (CRM) juga akan dioptimalkan sebagai salah satu mesin layanan yang mempermudah dan mempercepat transaksi sehingga berdampak kepada peningkatan bisnis korporasi.
Baca juga: Karyawan BNI sisihkan THR Rp130,2 miliar bantu penanganan COVID-19
Anggoro menambahkan new normal atau normal baru menjadi cara baru dalam perilaku, interaksi, komunikasi hingga transaksi yang mengedepankan kesehatan dan produktivitas.
Normal baru tersebut, lanjut dia, menjadi dasar bagi bank pelat merah ini mengimplementasikan berbagai strategi dan inovasi di berbagai fungsi dan lini unit.
Selama masa pandemi virus Corona, bank BUMN ini mencatat pertumbuhan transaksi digital pada kuartal pertama 2020 yang melonjak 31 persen dibandingkan periode sama tahun 2019, terutama dipicu transaksi mobile banking.
Baca juga: Bendung sebaran COVID-19, BNI gelar 30.000 tes swab gratis
Pada periode Januari-Maret 2020, transaksi mobile banking mencapai 63 juta kali dengan nominal Rp103,4 triliun, lebih tinggi dibandingkan periode sama tahun sebelumnya 43 juta dengan nominal Rp56,1 triliun.
Begitu juga untuk segmen korporasi, transaksi digital naik 55 persen, lebih tinggi dibandingkan periode sama tahun 2019 mencapai 44 persen.
"Itu menunjukkan nasabah institusi sudah beralih ke transaksi digital, khususnya untuk nasabah giro, juga debitur. Semua debitur kami sudah mulai menggunakan Cash Management BNI tahun ini," katanya.
Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2020