Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), berharap dapat menggelar tiga kegiatan pariwisata pada saat memasuki normal baru pariwisata setelah wabah COVID-19.Pertimbangan kami menggelar event di Tebing Breksi untuk mengangkat kembali pariwisata di Breksi yang sebelumnya ditutup akibat pandemi COVID-19
"Dari sejumlah agenda event pariwisata di Kabupaten Sleman, hampir semua tidak dapat dilaksanakan akibat wabah COVID-19. Namun memasuki new normal pariwisata, kami berharap dapat menggelar 2-3 event hingga akhir 2020," kata Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman Sudarningsih di Sleman, Rabu.
Menurut dia, 2-3 kegiatan pariwisata itu tersebut merupakan agenda tahunan yang selama ini banyak diminati masyarakat dan wisatawan.
"Event tersebut seperti penyelenggaraan sport tourism Sleman Temple Run, Tour de Prambanan, dan Tour de Merapi," katanya.
Baca juga: Sleman siapkan Kaliurang dan Breksi untuk "New Normal Pariwisata"
Ia mengatakan, untuk kegiatan Sleman Temple Run dan Tour de Prambanan selama ini telah mampu menarik minat peserta dari berbagai daerah di Indonesia dan juga dari sejumlah negara.
"Hanya yang harus kami pikirkan adalah bagaimana tetap melaksanakan event tersebut dengan mengacu pada protokol COVID-19, apalagi ini melibatkan peserta internasional," katanya.
Sudarningsih mengatakan untuk gelaran Sleman Temple Run pihaknya berencana menggelar kegiatan tersebut di Taman Tebing Breksi Prambanan untuk start dan finish.
Baca juga: Pelari 13 negara ikuti lomba wisata olahraga "Sleman Temple Run 2019"
"Pertimbangan kami menggelar event di Tebing Breksi untuk mengangkat kembali pariwisata di Breksi yang sebelumnya ditutup akibat pandemi COVID-19," katanya.
Ia mengatakan nantinya dari Taman Tebing Breksi peserta akan menempuh rute dan singgah di sejumlah destinasi wisata candi yang banyak terdapat di kawasan perbukitan Kecamatan Prambanan.
"Harapannya dengan event tersebut dapat meningkatkan kunjungan wisatawan ke Kabupaten Sleman, karena selama pandemi COVID-19 ini sektor pariwisata benar-benar tidak dapat berjalan dan kunjungan wisatawan turun drastis," katanya.
Baca juga: Pembukaan pariwisata DIY tunggu rekomendasi gugus tugas
Pewarta: Victorianus Sat Pranyoto
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020