Himpunan Penyewa Pusat Belanja Indonesia (Hippindo) menegaskan seluruh anggotanya siap beroperasi dengan tetap menjalankan protokol kesehatan COVID-19 begitu pemerintah membolehkan mal dibuka kembali dengan kondisi kenormalan baru (New Normal).Para ritel sendiri, seperti FnB, fesyen, hingga salon sudah mempersiapkan protokol sesuai dengan kategori masing-masing
Sekretaris Jenderal Hippindo Haryanto Pratantara menyebutkan seluruh tenant, mulai dari fesyen hingga makanan dan minuman (food and beverage/FnB) siap beroperasi, bahkan masyarakat nantinya bisa makan di tempat (dine in) dengan tetap menjalankan protokol kesehatan yang berlaku.
"Para ritel sendiri, seperti FnB dan minuman, fesyen, hingga salon sudah mempersiapkan protokol sesuai dengan kategori masing-masing," kata Haryanto saat dihubungi Antara di Jakarta, Rabu.
Haryanto mengatakan hanya bioskop dan tempat bermain anak-anak yang belum akan dibuka, karena sektor tersebut baru akan dibuka pada skenario tatanan normal baru tahap selanjutnya.
Ia menilai bahwa seluruh tenant tentunya tidak ingin berlama-lama melakukan penutupan bisnis mereka. Hal itu karena kondisi pandemi COVID-19 ini akan berlangsung lama hingga vaksin benar-benar ditemukan dan dipasarkan secara luas.
"Kalau tidak siap dari sekarang, ya kita tidak akan bisa bisnis. Suka tidak suka harus berani memberlakukan SOP protokol kesehatan tersebut karena ini akan dilakukan sampai setidaknya setahun berikutnya," kata Haryanto.
Menurut dia, seluruh mal di Indonesia khususnya Jakarta sudah mempersiapkan seluruh protokol kesehatan dan keselamatan pengunjung.
Selain pengukuran suhu terhadap pengunjung yang akan masuk mal, pengelola mal dan ritel modern juga akan memberlakukan pembatasan pengunjung agar tidak terjadi kepadatan.
"Kalau sampai padat, pihak mal akan menutup dulu arus keluar masuk, sedangkan di dalam toko juga sama, kita memberikan informasi bahwa ada pembatasan di dalam. Kami semua sudah siap, termasuk di dalamnya akan ada pembatas jarak kasir, hand sanitizer dan masker," kata dia.
Ia menilai bahwa keputusan pemerintah untuk mempertimbangkan kembali membuka mal sebagai upaya menggerakkan roda perekonomian, adalah cara yang paling aman, dibandingkan pasar komersial lainnya, seperti pasar tradisional.
Pusat perbelanjaan modern dengan ruang yang lebih luas, tentunya memudahkan diterapkannya jaga jarak atau physical distancing antarpengunjung. Selain itu, para tenant dan karyawannya juga lebih profesional dan teredukasi dalam menjalankan protokol kesehatan COVID-19.
Baca juga: Aprindo berharap bila mal dibuka disertai jam operasional normal
Baca juga: Bantah mal di DKI akan buka 5 Juni, APPBI: Kami tunggu arahan pemda
Baca juga: Pengusaha ritel siapkan SOP karyawan dan pengunjung, bila mal dibuka
Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2020