• Beranda
  • Berita
  • Mayoritas BUMN siap jalankan protokol normal baru

Mayoritas BUMN siap jalankan protokol normal baru

27 Mei 2020 18:09 WIB
Mayoritas BUMN siap jalankan protokol normal baru
Staf Khusus Kementerian BUMN Arya Mahendra Sinulingga . ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/nz

Kalau PSBB dibuka kita siap new normal. Holding tambang juga ikut PSBB

Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menyampaikan bahwa mayoritas perusahaan negara siap menjalankan protokol memasuki era "new normal".

"Kemarin 14 persen, sekarang tinggal enam persen yang belum siap. Misalnya PT Pengembangan Armada Niaga Nasional (PANN),, PT Kertas Kraft Aceh, PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI), yang itu-itu belum siap yang lain sudah hampir semua siap sambut new normal," ujar Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga di Jakarta, Rabu.

Menurut dia, beberapa perusahaan yang belum siap menerapkan protokol "new normal" karena alasan protokol yang belum detail dan terkait proses bisnis.

"Itu sudah menjadi catatan Pak Menteri BUMN (Erick Thohir) untuk masing-masing perusahaan," ucapnya.

Ia menegaskan pegawai perusahaan BUMN siap beraktivitas di kantor. Namun, hal itu tergantung dari kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di masing-masing daerah.

"Kalau PSBB dibuka kita siap new normal. Holding tambang juga ikut PSBB," ucapnya.

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan bahwa 86 persen perusahaan negara siap menerapkan protokol new normal.

"Kita mapping dari awal, 86 persen BUMN siap, yang tidak siap kita pandu agar tidak bikin blunder di lapangan," ujar Menteri Erick dalam video konferensi di Jakarta, Selasa (26/5).

Ia mengatakan dalam menerapkan protokol COVID-19 di lingkungan BUMN, pihaknya tetap mengupayakan keseimbangan antara kesehatan dan ekonomi.

"Yang namanya protokol COVID-19 harus balance, antara keselamatan kesehatan dan pelan-pelan juga menghidupkan ekonomi," ucapnya.

Ia mengatakan kesiapan BUMN menerapkan protokol new normal itu mengantisipasi pelonggaran pembatasan sosial berskala besar (PSBB) oleh pemerintah daerah.

"BUMN ada di setiap daerah, kalau tiba-tiba ada kelonggaran PSBB kita tidak bingung, pemerintah daerah punya keputusan masing-masing. Kita tidak mungkin PSBB longgar baru kita siapkan protokolnya," ucapnya.

Baca juga: Erick: Sebanyak 86 persen BUMN siap terapkan protokol kenormalan baru
Baca juga: Semen Padang siapkan diri hadapi normal baru, ini langkahnya
Baca juga: IPC siapkan skenario "the new normal" di pelabuhan

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2020