• Beranda
  • Berita
  • UNDP: Pembangunan berkelanjutan harus jadi bagian utama pemulihan

UNDP: Pembangunan berkelanjutan harus jadi bagian utama pemulihan

28 Mei 2020 22:02 WIB
UNDP: Pembangunan berkelanjutan harus jadi bagian utama pemulihan
Tangkapan layar acara diskusi virtual bertajuk ‘Building A New and Better Normal: SDGs in the Post-Pandemic’ di Jakarta, Kamis (28/5/2020). (ANTARA/ Aria Cindyara)

Selalu kita ingatkan untuk pencapaian Agenda 2030 SDGs

Direktur Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Program Pembangunan (UNDP) Indonesia, Christophe Bahuet, menyebut konsep pembangunan berkelanjutan harus menjadi bagian utama dalam proses pemulihan dari pandemi COVID-19 di berbagai negara, termasuk Indonesia.

Dalam acara diskusi virtual bertajuk Building A New and Better Normal: SDGs in the Post-Pandemic di Jakarta, Kamis, Bahuet mengatakan pandemi COVID-19, serta penerapan normal baru  tidak mengurangi pentingnya mengedepankan pembangunan berkelanjutan serta 17 goals dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) yang telah disepakati oleh berbagai negara, termasuk Indonesia.

“Pandemi dan normal baru  membuat SDGs dan pembangunan berkelanjutan menjadi lebih penting,” ujarnya.

Pembangunan berkelanjutan yang dimaksud merupakan pembangunan yang memperhatikan keseimbangan yang sama rata atas empat aspek, yakni lingkungan (planet), manusia (people), kemakmuran (prosperity), dan kerja sama (partnership), atau yang ia sebut sebagai 4P.

Baca juga: Pengamat: SDGs perlu keluar dari isu teknis untuk pengaplikasian
Baca juga: Program warisan dunia UNESCO berkontribusi pada perdamaian, SDGs

Menurut dia, fenomena wabah virus corona yang menyebar secara global merupakan bentuk dari gangguan keseimbangan antara alam dan manusia, dan merupakan peringatan karena kerusakan habitat dan kerusakan sumber daya alam.

“Jawabannya, menurut UNDP, adalah untuk tidak kembali ke business as usual dan pertumbuhan ekonomi dengan biaya apa pun (economic growth at all costs), karena apabila terjadi, maka akan menjadi jebakan dan ini harus dihindari,” ujarnya saat berbicara tentang masa pemulihan usai pandemi tersebut berlalu.

Oleh karena itu, pembangunan keberlanjutan harus sebagai bagian utama dari proses pemulihan dan mengarah pada pemulihan hijau merupakan cara terbaik untuk membangun kembali aktivitas pembangunan Indonesia, kata dia.

“Pencapaian SDGs akan lebih dibutuhkan,” tambah Bahuet.

Indonesia sendiri telah menegaskan komitmen untuk menjaga pembangunan yang berkelanjutan dan mengupayakan pencapaian SDGs sesuai target pada tahun 2030 mendatang, termasuk dalam penanggulangan dampak COVID-19, sebagaimana dikatakan oleh Direktur Pembangunan, Ekonomi, dan Lingkungan Hidup Kementerian Luar Negeri RI, Agustaviano Sofjan.

Dia menyebut upaya penanggulangan dampak virus corona yang dilakukan sejalan dengan upaya pencapaian Agenda Pembangunan 2030 dan SDGs menjadi salah satu hal yang ditekankan Indonesia dalam beberapa konferensi tingkat tinggi (KTT) forum internasional, di antara berbagai isu yang didorong Indonesia seperti pentingnya kerja sama dan solidaritas, serta multilateralisme dalam penanganan COVID-19.

“Selalu kita ingatkan untuk pencapaian Agenda 2030 SDGs,” kata Agus.

Selain itu, Indonesia juga menggarisbawahi pentingnya mengatur arus perdagangan secara bersama terutama untuk barang-barang kebutuhan utama, pentingnya jaring pengaman sosial, akses adil dan tepat waktu terhadap obat-obatan, serta bantuan pinjaman  terutama bagi negara yang paling rentan.

Baca juga: Pandemi COVID-19 jadi tantangan dalam pencapaian SDGs
Baca juga: Bappenas sebut pencapaian target SDGs terdampak pandemi COVID-19

Pewarta: Aria Cindyara
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020