"Kami tidak tahu apa yang salah dengannya," kata Brian, pemilik Papille.
"Ibuku menganggap ada keanehan karena dia memperlihatkan gejala yang sama seperti manusia, lelah, batuk dan lesu. Kami bilang, 'mungkin itu COVID-19. Mungkin tidak, tapi bisa jadi.'"
Baca juga: Nadia, harimau di Kebun Binatang Bronx, AS kena corona
Baca juga: Diduga tertular pemilik, kucing di Hong Kong positif virus corona
Intuisi mereka benar. Brian (24) pertama kali menunjukkan gejala COVID-19 pada akhir Maret. Pegawai pabrik petrokimia itu mengisolasi diri di rumah tempat dia tinggal bersama orang tuanya. Beberapa hari kemudian ibunya Florence mengalami demam tinggi dan kelelahan.
Ibunya terbukti positif COVID-19. Saat Florence memulihkan diri di tempat tidur, Papille sering berdekatan dengannya, kata Brian. Lalu Papille juga jatuh sakit.
"Dia tak bisa berdiri, dia tak bereaksi saat dipanggil. Dia nyaris tidak bisa mengangkat kepala," kata Brian. "Kamilah yang menyebarkan virusnya."
Papille diperiksa di sekolah dokter hewan terkemuka di sana.
"Penularan dari manusia ke hewan bukan tidak mungkin, tapi sangat jarang, kata Renaud Tissier, direktur sains di Alfort National Vet School. Kami tidak menemukan kasus orang yang terinfeksi dari peliharaan."
Baca juga: AC bisa sebarkan virus corona? Ini kata pakar
Baca juga: Di Wuhan, pencinta binatang dobrak rumah demi selamatkan peliharaan
Baca juga: Kebun binatang ditutup, panda raksasa di Moskow kangen manusia
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020