Grand Prix Inggris seharusnya digelar pada 30 Agustus di Silverstone dan tahun ini akan menjadi kali pertama kalinya MotoGP tak menghelat balapan di kepulauan Britania itu dalam 70 tahun sejarahnya.
Sementara pada 2018, balapan kelas premier di Silverstone pernah dibatalkan karena hujan lebat.
"Kami sangat kecewa terhadap pembatalan dari ajang Grand Prix MotoGP Britania, tak terkecuali balapan yang batal pada 2018 yang masih segar di ingatan, tapi kami mendukung keputusan yang harus diambil di waktu yang menjadi pengecualian seperti ini," kata managing director Silverstone, Stuart Pringle seperti dikutip laman resmi MotoGP.
Sedangkan Phillip Island menempati slot 25 Oktober untuk menggelar Grand Prix Australia.
Baca juga: Ducati resmi rekrut Jack Miller untuk MotoGP 2021
Baca juga: Grand Prix MotoGP virtual menuju Silverstone menampilkan Jorge Lorenzo
Corporation Chairman Grand Prix Australia Paul Little AO, juga menyatakan kekecewaannya dan berharap bisa kembali menggelar Grand Prix MotoGP tahun depan.
"Kita tak bisa memiliki kesempatan untuk melihat para pebalap berkompetisi di salah satu sirkuit terbaik di dunia, tapi keputusan terbaik telah diambil," kata Little.
CEO Dorna Sports Carmelo Ezpeleta mengungkapkan salah satu alasan pembatalan kedua balapan itu adalah kendala di logistik dan operasional di saat MotoGP sedang menyusun revisi kalender kompetisi.
"Silverstone dan Phillip Island adalah dua balapan yang paling mendebarkan... kedua trek tak pernah gagal memberikan balapan paling ketat di kejuaraan ini," kata Ezpeleta.
"Atas nama Dorna, saya ingin menyampaikan terima kasih kepada para fan atas pengertian dan kesabaran mereka di saat kita menunggu situasi membaik. Kami menantikan bisa kembali ke Silverstone dan Phillip Island tahun depan untuk pertarungan lain yang lebih luar biasa.
Baca juga: Rossi tegaskan Petronas Yamaha bukan sekedar untuk tur perpisahan
Baca juga: Tak ada slot wildcard untuk Lorenzo musim ini
Pewarta: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2020