Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin menggelar halalbihalal secara virtual bersama dengan jajaran Sekretariat Wakil Presiden (Setwapres), Pasukan Pengamanan Presiden dan Wakil Presiden (Paspampres) Grup B, dan staf khusus melalui sambungan telekonferensi dari kediaman dinas wapres, Jakarta, Jumat.
Halalbihalal dan silaturahmi Idulfitri tahun ini, kata Wapres, berbeda dari biasanya karena harus dilakukan secara virtual atau daring sebagai dampak dari pandemi COVID-19.
"Sudah lama kita tidak bertemu secara fisik. Sejak pandemi, lebih dari 3 bulan barangkali kita tidak bertemu secara fisik, dan kebetulan juga kita kemarin memasuki bulan Ramadan sehingga hari ini kita bisa saling memohon maaf," kata Wapres Ma'ruf dalam sambutannya.
Dalam kesempatan itu, Wapres Ma'ruf meminta maaf kepada seluruh jajarannya di Setwapres karena adanya kekurangan perhatian dan pelayanannya sebagai pemimpin di Kantor Wapres.
"Saya sebagai pimpinan, sebagai wapres, juga memohon maaf yang tentu ada perhatian yang kurang saya berikan, yang seharusnya saya perjuangkan. Itu juga saya mohon maaf yang sebesar-besarnya," kata Ma'ruf Amin.
Baca juga: Wapres Ma'ruf: Merayakan hari Lebaran dengan patuhi protokol kesehatan
Baca juga: Sampaikan Minal Aidin, Wapres imbau masyarakat Shalat Id di rumah
Sementara itu, Kepala Setwapes Mohamad Oemar mengatakan bahwa kondisi pandemi COVID-19 menyebabkan keprihatinan di kalangan masyarakat sehingga jajaran Setwapres juga turut menerapkan kebijakan bekerja dari rumah untuk memutus mata rantai penyebaran virus tersebut.
"Kita semua menyadari bahwa pandemi COVID-19 kali ini suasananya memang membuat kita semua prihatin meskipun tidak menyerah tentu, semua upaya dilaksanakan oleh Pemerintah, dan kita merupakan bagian dari upaya itu bersama-sama menangani COVID-19," kata Oemar.
Setwapres juga menyediakan fasilitas tes cepat atau rapid test secara bertahap kepada seluruh ASN di lingkungan Setwapres.
Hingga saat ini, tes cepat sudah dilakukan dalam dua tahap kepada 350 orang. Dari hasil rapid test tersebut, ditemukan empat orang dengan kondisi positif, kemudian dirujuk untuk dilakukan polymerase chain reaction (PCR) test dan menunjukkan hasil negatif.
Pewarta: Fransiska Ninditya
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2020