Sekretaris Utama (Sestama) BIN, Komjen Pol Bambang Sunarwibowo dalam rilisnya yang diterima di Jakarta, Jumat, mengatakan sebagaimana arahan dari Kepala BIN, Jenderal (Purn) Budi Gunawan, bantuan tersebut diharapkan dapat membantu Pemkot Surabaya untuk memutus rantai penularan COVID-19.
"Kami berharap bantuan ini dapat mengurangi beban Pemkot Surabaya dan dapat mempercepat penanganan COVID-19 di wilayah Jawa Timur, khususnya Surabaya sebagai episentrum penyebaran virus corona di Jawa Timur,” kata Komjen Pol Bambang Sunarwibowo.
Baca juga: Risma ajak warga Surabaya disiplin melaksanakan protokol COVID-19
Baca juga: Risma sesalkan dua mobil bantuan BNPB dialihkan ke daerah lain
Ketika Risma memberikan sambutan kepada awak media dalam rangkaian penerimaan bantuan Alkes dari BIN tersebut dia tiba-tiba meneteskan air.
Tetesan air mata itu menurut Risma adalah ungkapan rasa terima kasih dan bahagianya dapat bantuan Alkes yang cukup banyak dari BIN.
"Saya terima kasih banyak. Alhamdulillah, ini sangat penting untuk kami. Terima kasih pak Kepala BIN Drs Budi Gunawan, terima kasih pak Sesma (Komjen Pol Bambang Sunarwibowo), terus terang bantuan ini sangat penting," ucap Risma.
Risma menyampaikan alat-alat kesehatan yang dimiliki Pemkot Surabaya untuk melakukan pelacakan masih sangat minim dan belum canggih, bahkan rapid test yang dimiliki Pemkot Surabaya, hasilnya dalam satu hari hanya sedikit.
"Permasalahan kenapa ini panjang karena hasil rapid saja bisa satu hari cuma 70. Padahal yang di tes banyak," kata dia.
Risma sempat menangis mengingat perjuangan tim COVID-19 Surabaya, terutama tim medis. Bantuan dari BIN itu diyakini Risma adalah buah kesabaran dari Pemkot Surabaya untuk mengatasi kasus COVID-19 yang terus menanjak sejak beberapa pekan terakhir.
"Kami tidak menyangka, karena di saat yang sulit seperti ini, kami dimudahkan Tuhan dengan bantuan melalui BIN," ujarnya,
Bantuan yang diberikan oleh BIN untuk Pemkot Surabaya yaitu 2 unit real time PCR, 5.000 unit test reagent PCR, 5.000 unit test VTM, 1 unit Laminer Airflow Cabinet, 1 unit PCR Box, 2 unit Vortex, 3 unit mini centrifuge My SPIN 12 mini centrifuge, 2 unit refrigerator, 1 unit freezer (-20 C), 3 unit micropipetle set.
Kemudian, 2 unit bio safety cabinet, 2 unit mesin ekstraksi otomatis, 1 unit refrigerated centrifuge, 1 unit autoclave, 1 unit thermal mixer, 1 unit thermal block, 1 oven, 1 freezer (-80 c), alat pelindung diri (APD) lengkap berisi masker N95 sebanyak 8.000 buah.
Pemkot Surabaya juga mendapatkan 8.000 pakaian isolasi, 8.000 pelindung mata, 8.000 sarung tangan karet, 8.000 pelindung medis untuk sepatu serta 15.000 alat rapid test.
Bantuan ini rencananya akan didistribusikan oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini ke 20 Rumah Sakit rujukan dan 30 non rujukan di Surabaya yang menangani Pasien COVID-19.
Baca juga: Risma beri penghargaan kepada jajaran Polrestabes Surabaya
Baca juga: Wali Kota Surabaya: Jadikan momen Lebaran berjuang lawan COVID-19
Pewarta: Boyke Ledy Watra
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2020