Rencananya ada relokasi perusahaan industri dari Jepang dan AS yang akan keluar dari China
Kementerian Perindustrian mendukung akselerasi pengembangan Kawasan Industri (KI) Brebes, Jawa Tengah, sebagai salah satu upaya untuk mendongkrak pembangunan Jawa Tengah serta memacu pertumbuhan ekonomi nasional.
Terlebih, KI Brebes digadang-gadang menjadi area relokasi sejumlah perusahaan asal Amerika Serikat (AS) dari China sebagai dampak perang dagang AS-China yang semakin alot.
"Kunjungan ini dalam rangka ingin melihat kesiapan KI Brebes, karena kita ketahui peluangnya sangat besar yang ada di depan mata. Kalau kita tidak bisa gunakan atau tangkap, sangat sayang sekali. Rencananya ada relokasi perusahaan industri dari Jepang dan AS yang akan keluar dari China," kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita lewat keterangannya usai meninjau langsung KI Brebes, Jawa Tengah, Jumat.
Baca juga: Kemenperin berkomitmen kawal investasi di Indonesia
KI Brebes ditargetkan menjadi core industry untuk sektor industri tekstil dan produk tekstil, industri kulit dan alas kaki, industri makanan dan minuman, industri mebel, serta industri farmasi dan alat kesehatan.
"Khusus untuk sektor farmasi, kebutuhan yang disampaikan oleh industri yang akan relokasi dari China kepada kami adalah mereka ingin mengembangkan di Pulau Jawa, sehingga Brebes menjadi tujuan yang memang sangat masuk akal untuk mengarahkan mereka ke sini," ungkap Menperin.
Agus menjelaskan akselerasi pengembangan KI Brebes diawali dari hasil rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo mengenai Percepatan Pembangunan Jawa Tengah pada Juli 2019, yang menyebutkan bahwa terdapat tiga proyek quick wins untuk mendongkrak pembangunan Jawa Tengah yang salah satunya adalah melalui peran KI Brebes.
"Hal ini pula yang menjadi dasar terbitnya Peraturan Presiden Nomor 79 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Jawa Tengah, yang menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar tujuh persen," ujarnya.
Oleh karena itu, pemerintah ingin memastikan kesiapan pengembangan KI Brebes, termasuk mengenai ketersediaan infrastruktur di dalam kawasan industri.
"Kita harus pahami bahwa bukan hanya Indonesia yang akan melakukan pendekatan ke pemerintah dan perusahaan Jepang dan Amerika yang ingin merelokasi industrinya ke negara-negara tradisional yang menjadi kompetitor kita, seperti di kawasan ASEAN," ungkapnya.
Pada kesempatan tersebut, Menperin memberikan apresiasi kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Brebes yang telah mengakomodasi kawasan peruntukan industri untuk KI Brebes.
Komitmen tersebut diwujudkan dengan penerbitan revisi Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) Kabupaten Brebes.
"Selanjutnya, posisi ini kembali dikukuhkan dengan terbitnya Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, yang menetapkan KI Brebes sebagai salah satu KI prioritas," imbuhnya.
Menteri Agus pun mengapresiasi PT Kawasan Industri Wijayakusuma (Persero) selaku BUMN yang ditugaskan sebagai pembangun dan pengelola KI Brebes.
"Saat ini, master plan dan feasibility study KI Brebes sedang disusun. Semoga tahap ini bisa selesai sesuai target pada bulan Juli 2020, walaupun dalam kondisi pandemi seperti sekarang ini," paparnya.
Lebih lanjut, Agus berharap pembebasan tanah untuk pengembangan KI Brebes dengan total luas lahan mencapai 3.976 hektare dapat segera terealisasi. Area ini meliputi tiga wilayah kecamatan yakni Bulakamba, Tanjung, dan Losari.
"Selain itu, kami mendorong penyusunan dokumen-dokumen perizinan lainnya bisa cepat selesai sehingga KI Brebes siap beroperasi dan menerima investor masuk," tuturnya.
Oleh karena itu, Menperin meminta kepada pemerintah provinsi, pemerintah daerah dan pengelola KI dapat bersama-sama memacu pengembangan KI Brebes dengan sebaik-baiknya.
Hal ini diharapkan jadi momentum untuk menarik investasi masuk dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat, karena aktivitas sektor industri dapat memberikan efek yang luas seperti penyerapan tenaga kerja.
"Pemerintah pusat akan membantu sesuai porsinya masing-masing, baik di kebutuhan infrastruktur energi, transportasi, sumber daya energi, sarana pendidikan sampai pada proses pembebasan lahan," sebutnya.
Menperin juga berharap, dengan dukungan bersama oleh semua stakeholder, KI Brebes akan memiliki nilai tambah dan mampu kompetitif dengan KI lainnya yang sudah ada di Jawa atau luar Jawa.
Baca juga: Kemenperin perbarui sejumlah aturan, dukung tatanan normal baru
Baca juga: Bahlil sambut rencana 59 pabrik China relokasi ke Jawa Tengah
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2020