Klub-klub Liga 2 Indonesia musim 2020 akan menerima keputusan PSSI soal kelanjutan kompetisi meski secara individu ada beberapa dari mereka yang ingin liga dihentikan.Kalau PSSI memutuskan untuk lanjut, ya kami akan mengikutinya
Hal ini seperti diutarakan Manajer Sriwjaya FC Hendri Zainuddin ketika dihubungi Antara dari Jakarta, Jumat. Sriwijaya tetap bersikukuh kompetisi disetop total, tetapi akan menjalani semua keputusan PSSI terkait liga.
"Kami tetap mengajukan usul stop kompetisi tanpa ada turnamen pengganti dalam rapat virtual pada Jumat (29/5). Namun, kalau PSSI memutuskan untuk lanjut, ya kami akan mengikutinya," ujar Hendri.
Baca juga: Mayoritas klub minta Liga 1 dan 2 2020 dihentikan, kata LIB
Namun, jika memang bergulir kembali, pria yang juga Ketua Umum KONI Sumatera Selatan itu berharap PSSI membuat protokol ketat terutama soal kesehatan.
Dirinya ingin semua pihak yang terlibat di kompetisi kala pandemi penyakit virus corona (COVID-19) terlindungi dari wabah.
"Protokol kesehatan itu harus ada," tutur Hendri.
Hal senada juga dinyatakan oleh Manajer Perserang Babay Karnawi.
Menurut Babay, protokol kesehatan harus benar-benar ditegakkan di semua tempat pelaksanaan laga.
"Kalau kompetisi lanjut, kami ingin semua daerah juga harus siap dalam hal perizinan dan protokoler kesehatnnya. Saat ini tiap daerah berbeda tingkat persebaran COVID-19. Kalau kompetisi tidak lanjut, bagi kami selaku klub dapat mengerti dengan situasi saat ini," kata Babay.
Rapat virtual dengan 24 tim Liga 2 dan PT LIB pada Jumat (29/5) menjadi pertemuan lanjutan PSSI bersama elemen sepak bola nasional untuk menjaring masukan mengenai kompetisi.
Baca juga: PSSI diskusi dengan klub Liga 2 soal kompetisi melalui rapat virtual
Pada Rabu (27/5), PSSI melakukan rapat jarak jauh dengan 18 klub Liga 1. Sehari sebelumnya, Selasa (26/5), PSSI juga telah menjalin komunikasi dengan Asosiasi Pesepak Bola Profesional Indonesia (APPI) dan Asosiasi Pelatih Sepak Bola Seluruh Indonesia (APSSI).
Liga 1 dan 2 Indonesia musim 2020 diliburkan sejak pertengahan Maret 2020 karena pandemi COVID-19. PSSI menegaskan bahwa kelanjutan kompetisi itu bergantung pada kebijakan pemerintah.
Melalui SKEP/48/III/2020 yang dikeluarkan pada akhir Maret 2020, PSSI memutuskan bahwa jika pemerintah memperpanjang status keadaan tertentu darurat bencana wabah penyakit akibat virus corona yang saat ini ditetapkan pada 29 Februari-29 Mei 2020, Liga 1 dan 2 Indonesia 2020 akan disetop.
Baca juga: PSSI tegaskan penghentian Liga 1 dan 2 tergantung pemerintah
Akan tetapi, kalau pemerintah tidak memperlama masa darurat tersebut, PSSI akan kembali menggulirkan Liga 1 dan 2 musim 2020 mulai tanggal 1 Juli 2020.
Namun, pemerintah melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 telah mengeluarkan Surat Edaran Nomor 6 Tahun 2020 tentang Status Keadaan Darurat Bencana Nonalam COVID-19 sebagai Bencana Nasional yang menyatakan bahwa status keadaan darurat bencana belum diakhiri selama dengan Keputusan Presiden 12 Tahun 2020 masih berlaku.
PSSI pun berencana menggelar rapat komite eksekutif (Exco), yang jadwalnya belum dipastikan, untuk membicarakan hal tersebut dan menemukan keputusan akhir soal masa depan liga.
Baca juga: Rapat Exco PSSI soal Liga 1 dan 2 ditunda
Baca juga: LIB: ada kemungkinan liga musim 2020 diganti 2020-2021 karena pandemi
Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2020