Pada Jumat, 29 Mei 2020, pertambahan kasus positif COVID-19 di Jakarta masih tetap pada angka ratusan jiwa, yakni 124 orang, lebih tinggi dibanding hari sebelumnya di angka 103 orang.....kasus meninggal sebanyak 517 orang itu adalah sekitar tujuh persen dari kasus positif
Berdasarkan data dari Pemprov DKI yang diterima di Jakarta, Jumat, untuk kasus positif COVID-19 hingga hari ini adalah 7.053 orang (hari sebelumnya 6.929 orang), sedangkan pasien sembuh sebanyak 1.807 orang (hari sebelumnya 1.719 orang), dan yang meninggal 517 orang (sebelumnya 514 orang).
Jumlah 1.807 orang sembuh itu, dalam persentase adalah sekitar 26 persen dari kasus positif, sedangkan kasus meninggal sebanyak 517 orang itu adalah sekitar tujuh persen dari kasus positif.
"Sementara itu, 2.006 pasien masih menjalani perawatan di rumah sakit (hari sebelumnya 2.055 orang) dan 2.723 orang melakukan self isolation di rumah (sebelumnya 2.641 orang)," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Widyastuti, di Balai Kota Jakarta, Jumat
Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi DKI Jakarta juga mencatat di Jakarta ada yang tergolong Orang Tanpa Gejala (OTG) sebanyak 17.186 orang (meningkat dari sebelumnya 17.069 orang).
Berdasarkan keterangan dari Pemprov DKI Jakarta itu, Orang Dalam Pemantauan (ODP) berjumlah 13.887 orang (bertambah dari sebelumnya 13.635 orang).
Sementara berdasarkan laman corona.jakarta.go.id, jumlah ODP sebanyak 31.899 orang (bertambah dari 30.704), dengan rincian 31.073 orang (sebelumnya 29.958 orang) sudah selesai proses pemantauannya, serta 826 orang (sebelumnya 746 orang) masih dalam pemantauan.
Adapun dalam laman tersebut, Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 9.959 orang (sebelumnya 9.577 orang) dengan rincian 8.854 orang (hari sebelumnya 8.572 orang) sudah pulang dari perawatan dan 1.105 orang (hari sebelumnya 1.005 orang) masih dirawat.
Baca juga: Pemprov DKI tak ubah anggaran Rp4,8 triliun untuk rakyat prasejahtera
Dinas Kesehatan DKI Jakarta juga menyatakan sampai 28 Mei 2020 sudah ada 142.703 sampel (meningkat dari sebelumnya 138.476 sampel) telah diperiksa dengan tes Polymerase Chain Reaction (PCR) untuk mengetahui jejak Virus Corona (COVID-19) di lima wilayah DKI Jakarta.
"Untuk tes PCR pada 28 Mei 2020, dilakukan pada 2.565 orang. Sebanyak 1.183 tes dilakukan untuk menegakkan diagnosis pada kasus baru (yang awalnya terdeteksi pada hasil reaktif pengujian rapid test) dengan hasil 124 positif dan 1.059 negatif," kata Widyastuti pula.
Dalam meningkatkan kapasitas pemeriksaan metode Rapid Test dan Polymerase Chain Reaction (RT-PCR), di antaranya adalah membangun Laboratorium Satelit COVID-19.
Laboratorium Satelit itu berlokasi di sebagian lahan RSUD Pasar Minggu sejak 9 April 2020. Saat ini jejaringnya ada sebanyak 36 laboratorium pemeriksa COVID-19.
Pemeriksaan masif secara selektif terus dilakukan di daerah kelurahan terpilih yang dikaji secara epidemiologis dan menurut kepadatan penduduk, yakni ada 58 kelurahan terpilih yang dilakukan rapid test tersebut. Sasaran ditujukan kepada warga lanjut usia (lansia), warga dengan kasus penyakit tertentu, dan juga pada ibu hamil.
Total sebanyak 139.154 orang (sebelumnya 136.854 orang) telah menjalani rapid test, persentase positif COVID-19 sebesar empat persen, dengan rincian 5.613 orang (sebelumnya 5.665 orang) dinyatakan reaktif COVID-19 dan 133.541 orang (sebelumnya 131.189 orang) dinyatakan non-reaktif, katanya pula.
Untuk kasus positif, menurut Widyastuti, ditindaklanjuti dengan pemeriksaan swab secara PCR, dan apabila hasilnya positif dilakukan rujukan ke Wisma Atlet atau RS atau dilakukan isolasi secara mandiri di rumah.
Kemudian, sejak 24 April 2020, Kelompok Kerja Kolaborasi Sosial Berskala Besar (KSBB) Jakarta telah berhasil mengumpulkan sekitar 382 ribu paket sembako yang siap didistribusikan pada warga terdampak PSBB.
"Sejak 24 April 2020, hingga 28 Mei 2020 pukul 16.00 WIB, Pokja KSBB telah mengumpulkan komitmen untuk 382.255 Paket Sembako, 154.411 Paket Makan Siap Saji, 31.347 Paket Lebaran, dan 2.344 paket THR untuk warga yang terdampak PSBB," kata Widyastuti.
Baca juga: Pemprov DKI pastikan anggaran penanganan bencana tidak dipangkas
Widyastuti mengatakan bantuan tersebut disalurkan pada golongan masyarakat yang rentan secara ekonomi di tingkat RW berdasarkan kompilasi data komitmen yang masuk disesuaikan dengan kebutuhan dari masing-masing RW.
Pokja KSBB, kata Widyastuti, telah menerima komitmen bantuan dari berbagai kalangan yang saat ini terdapat 99 donatur perusahaan/kelompok dan 12 donatur perseorangan.
"Pemprov DKI Jakarta juga membuka kesempatan untuk masyarakat berbagi dengan sesama yang membutuhkan bantuan karena terdampak pandemi COVID-19 dalam program Kolaborasi Sosial Berskala Besar atau KSBB di bulan Ramadhan ini. Masyarakat dapat memberikan bantuan berupa bahan pangan pokok, makanan siap saji, hingga uang tunai. Pemberian bantuan melalui situs corona.jakarta.go.id/ksbb," ujar Widyastuti menambahkan.
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2020