• Beranda
  • Berita
  • ASITA siapkan protokol hadapi normal baru pariwisata

ASITA siapkan protokol hadapi normal baru pariwisata

30 Mei 2020 16:27 WIB
ASITA siapkan protokol hadapi normal baru pariwisata
Ilustrasi: Petugas agen perjalanan melayani konsumen yang bertanya soal penghentian layanan ibadah umrah oleh Pemerintah Arab Saudi, di Lontar, Serang, Banten, Kamis (27/2/2020). ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman/ama. (ANTARA FOTO/ASEP FATHULRAHMAN)

Setiap protokol yang ditetapkan lebih fokus ke protokol.kesehatan, kebersihan, dan pengurangan kontak fisik yang dibutuhkan untuk memberi pengalaman berwisata yang aman

Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA) telah menyiapkan sejumlah rekomendasi protokol untuk menghadapi kondisi new normal atau normal baru di sektor pariwisata.

"Setiap protokol yang ditetapkan lebih fokus ke protokol.kesehatan, kebersihan, dan pengurangan kontak fisik yang dibutuhkan untuk memberi pengalaman berwisata yang aman," kata Ketua Umum ASITA Nunung Rusmiati yang dihubungi di Jakarta, Sabtu.

Rusmiati menjelaskan protokol yang disiapkan sejalan dengan standar operasional prosedur nasional serta disesuaikan dengan kesiapan usaha dan tenaga kerja, seperti pembukaan kantor yang mengikuti kebijakan pemerintah setempat agar sesuai dengan kondisi yang ada.

Baca juga: ASITA Kalbar: Era "new normal" harapan baru di sektor pariwisata

"Lalu, juga harus menerapkan panduan pencegahan pengendalian COVID-19 di tempat kerja, salah satunya dengan pengecekan suhu tubuh, pengaturan waktu kerja yang tidak terlalu panjang, dan dihilangkan shift ketiga," jelasnya.

Namun, kata dia, dalam kondisi di mana shift ketiga harus diberlakukan, maka beban tersebut akan diserahkan kepada pekerja berusia di bawah 40 tahun.

Baca juga: Presiden perintahkan susun strategi promosi pariwisata normal baru

"Lainnya seperti menggunakan masker, aturan asupan makanan, dan kalau bisa memberikan vitamin c kepada karyawan. Juga membatasi area kerja dengan tiap empat jam sekali dibersihkan. Selain itu juga menyediakan sarana cuci tangan, hindari penggunaan alat pribadi baik alat sholat maupun alat makan," kata Rusmiati.

Terkait pelatihan untuk pekerja yang kerap dilakukan, pihaknya akan menerapkan standar prosedur baru dengan terus memberikan informasi yang diperlukan.

"Kami juga minta mitra kerja seperti hotel, restoran dan mitra transportasi untuk melatih staf mereka melakukan protokol serupa," katanya.

Baca juga: Menparekraf: Promosi pariwisata Indonesia akan beralih ke digital



 

Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020