• Beranda
  • Berita
  • Arab Saudi kembali buka masjid dengan aturan ketat

Arab Saudi kembali buka masjid dengan aturan ketat

31 Mei 2020 20:59 WIB
Arab Saudi kembali buka masjid dengan aturan ketat
Umat Islam menunaikan shalat berjamaah dengan mempraktikan jaga jarak fiisk di 10 malam terakhir untuk mendapatkan malam Lailatul Qadar bulan Ramadhan masih di tengah mewabahnya COVID-19 di depan Kabah, Masjidil Haram, Kota Suci Mekah, Arab Saudi, Selasa (19/5/2020). ANTARA FOTO/Saudi Press Agency/Handout via REUTERS/wsj.

Senang rasanya menikmati kasih sayang Tuhan dan sekali lagi kami dapat memanggil jamaah beribadah ke masjid daripada di rumah

Masjid di Arab Saudi kembali dibuka pertama kalinya untuk jamaah, Minggu, setelah lebih dari dua bulan mematuhi aturan pembatasan guna menekan laju penularan COVID-19, penyakit yang disebabkan virus corona jenis baru (SARS-CoV-2).

"Senang rasanya menikmati   kasih sayang  Tuhan dan sekali lagi kami dapat memanggil jamaah beribadah ke masjid daripada di rumah," kata seorang muazin Masjid Al Rajhi, Abdulmajeed Al Mohaisen. Masjid itu merupakan salah satu yang terbesar di Riyadh, ibu kota Arab Saudi.

Jamaah kembali mendatangi masjid untuk shalat subuh dengan mematuhi aturan kesehatan ketat seperti memakai masker, membawa sajadah sendiri, menghindari jabat tangan, dan menjaga jarak setidaknya sampai dua meter dari orang lain.

Baca juga: Arab Saudi akan cabut jam malam mulai 21 Juni kecuali di Mekkah
Baca juga: Arab Saudi berlakukan jam malam 24 jam selama liburan Idul Fitri


Orang lanjut usia, anak-anak berusia di bawah 15 tahun, dan mereka dengan penyakit parah tidak diizinkan shalat di masjid.

Jamaah juga diwajibkan berwudu dari rumah.

"Mata saya berkaca-kaca saat kembali menginjakkan kaki di masjid dan saya mendengar azan. Terima kasih Tuhan atas berkah ini, kami dapat kembali beribadah di masjid," kata seorang warga Suriah yang tinggal di Riyadh, Maamoun Bashir.

Otoritas di Arab Saudi pada awal bulan ini mengatakan aturan pembatasan akan dicabut dalam tiga tahap sampai berakhir seluruhnya pada 21 Juni. Namun, kebijakan itu tidak berlaku di kota suci Mekkah.

Ibadah haji dan umrah, yang menarik kunjungan jutaan umat Islam dari seluruh dunia, juga masih diberhentikan.

Arab Saudi, negara dengan 30 juta penduduk, mencatat lebih dari 83.000 orang positif tertular COVID-19 dan 480 di antaranya meninggal akibat penyakit itu.

Korban jiwa akibat COVID-19 di Arab Saudi jadi yang tertinggi apabila dibandingkan dengan negara teluk lainnya.

Sumber: Reuters

Baca juga: Mekkah bertahap longgarkan pembatasan COVID-19 mulai 31 Mei
Baca juga: Arab Saudi belum ambil keputusan terkait haji

Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020