Hal itu menurut dia terlihat melalui sigapnya masyarakat berada di garis terdepan perjuangan melawan COVID-19, mulai dari menggalang donasi, memberikan bantuan, hingga menyiapkan tempat karantina secara mandiri di lingkungan RT/RW setempat.
"Ditengah ketidakakuratan dan simpang siur data penerima bantuan sosial yang menyebabkan lambatnya bantuan dari pemerintah turun ke lapangan, masyarakat justru sudah terlebih dahulu menggalang donasi. Memanfaatkan berbagai platform digital, donasi yang terkumpul jika ditotal mencapai ratusan miliar rupiah," kata Bamsoet usai mengikuti Upacara Perayaan Hari Lahir Pancasila yang dilakukan secara virtual, di Jakarta, Senin.
Menurut dia, disadari atau tidak, sikap gotong royong tersebut menandakan bahwa semangat Pancasila masih mengalir deras dalam setiap aliran darah anak bangsa.
Baca juga: Wakil Ketua MPR: Jadikan nilai Pancasila solusi hadapi masalah bangsa
Bamsoet menilai ideologi Pancasila dengan semangat ekonomi kerakyatan terbukti mampu menguatkan tiang perekonomian nasional sehingga tidak mudah rapuh diterjang berbagai badai.
Hal itu menurut dia terbukti sejak diterpa krisis global 2008 dan kini pandemik COVID-19 yang mengguncang perekonomian dunia hingga hancur lebur, Indonesia juga terdampak, namun perekonomian Indonesia tidak sampai babak belur.
"Riset terbaru Morgan Stanley memperlihatkan bahwa Indonesia termasuk kelompok negara kedua, setelah Tiongkok, yang perekonomiannya akan cepat pulih ke kondisi pra-COVID-19. Kemampuan Pancasila yang selalu terbukti mampu menjaga bangsa ini dari berbagai badai, membuat berbagai ideologi transnasional lainnya tidak akan bisa hidup di Tanah Air tercinta," ujarnya.
Bamsoet mengatakan, kuatnya semanfat gotong royong itu juga yang menempatkan Indonesia di posisi pertama sebagai negara paling dermawan se-Dunia berdasarkan survei Charities Aid Foundation (CAF), sebuah lembaga amal berbasis di Inggris.
Baca juga: Ketua MPR: Fokus kendalikan arus balik cegah gelombang kedua COVID-19
Menurut dia, melalui tiga aspek kebaikan yang dijadikan sebagai indikator, yaitu membantu orang yang tidak dikenal, memberi sumbangan, dan menjadi relawan, Indonesia memperoleh skor 59, disusul oleh Australia, Selandia Baru, Amerika, dan Irlandia.
Dalam upacara virtual itu, Presiden Joko Widodo menjadi Inspektur Upacara dari Istana Bogor, Ketua MPR RI Bambang Soesatyo membacakan teks Pancasila dari Kantor MPR RI, Ketua DPR RI Puan Maharani membacakan Pembukaan UUD NRI 1945 dari Kantor DPR RI, dan Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy membacakan doa dari kantor Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.
Baca juga: Hari Lahir Pancasila, Menkeu tekankan gotong royong lawan COVID-19
Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2020