Hal tersebut disampaikan kapolda saat mengevaluasi pelaksanaan Tactical Floor Games Sispamkota untuk wilayah Surakarta dan 6 kabupaten di sekitarnya, di Solo, Selasa.
"Kapolres dan dandim sebagai pengendali taktis, kalau dibenturkan persoalan harus memunculkan karakternya," katanya.
Menurut dia, tactical floor games di wilayah Solo dan sekitarnya ini merupakan yang terakhir setelah digelar sejumlah eks-keresidenan di Jawa Tengah.
Ia menjelaskan terdapat tiga zona merah yang hanya diantisipasi jika pandemi COVID-19 semakin merebak.
"Merah 1 COVID semakin merajalela, Merah 2 masyarakat semakin lapar, serta Merah 3," katanya.
Tactical floor games, lanjut dia, merupakan bentuk kesiapan pergeseran dan mobilisasi pasukan.
Ia menambahkan para kapolres harus memiliki data rumah-rumah sakit dan kesiapan tenaga kesehatan di masing-masing daerah.
"TNI dan Polri berada di belakang bupati/ wali kota dalam menghadapi situasi yang belum diketahui kapan akan berakhir ini," katanya.
Baca juga: Legislator minta Pemprov Jateng mengevaluasi penanganan COVID-19
Sementara itu, Pangdam IV/ Diponegoro Mayjen M.Effendi menambahkan simulasi sebagai upaya kesiapan personel TNI/ Polri ini diharapkan tidak akan terjadi.
Ia menegaskan TNI siap mendukung Polri dalam pelaksanaan kesiapan menghadapi pandemi COVID-19 yang belum selesai ini.
"Tidak serta merta ini tugas TNI/ Polri, seluruh masyarakat juga harus membantu," katanya.
Baca juga: Pemprov-Baznas Jateng kirim bantuan untuk mahasiswa di Sudan
Baca juga: Pemprov Jateng gelar operasi pasar gula pasir
Baca juga: Pemprov Jateng gelar doa bersama agar pandemi COVID-19 berakhir
Pewarta: Immanuel Citra Senjaya
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2020