"Ini menunjukkan kalau isolasi mandiri tidak berjalan secara baik," katanya melalui sambungan telepon dari Karawang, Jawa Barat, Selasa.
Ia mengatakan, penanganan kasus Covid-19 belum menunjukkan gejala menurun secara signifikan karena itu terlihat dari sejumlah kasus di daerah yang satu keluarga menularkan virus Corona ke anaknya.
Baca juga: Ada pedagang positif Corona, 3 pasar tradisional Cirebon ditutup lagi
Selain itu, ada juga satu keluarga diduga terinfeksi virus Corona tapi tetap melakukan aktivitas normal. Kemudian pedagang di pasar menularkan virus Corona itu ke pelanggan dan lain sebagainya.
Menurut dia, tidak berjalannya isolasi mandiri baik bagi warga positif Corona, Pasien Dalam Pemantauan (PDP), Orang Dalam Pengawasan (ODP) atau Orang Tanpa Gejala (OTG) karena secara umum kurang dipantau petugas.
Baca juga: Tinjauan bukti: Jaga jarak dan masker kurangi risiko COVID-19
Ia katakan, petugas jarang memeriksa situasi di rumah mereka yang melakukan isolasi mandiri. "Ketika bilang isolasi mandiri, petugas tidak mengecek situasi rumah, dengan siapa, kamar berapa, itu tak dilakukan. Dampaknya, mereka tak terkontrol dengan baik," kata dia.
Mantan bupati Purwakarta ini mengingatkan agar pengawasan teknis di lapangan ditingkatkan dengan melibatkan kekuatan kepemimpinan RT/RW dengan membangun ketahanan lingkungan. Itu berarti isolasi komunal.
Tim Gugus Tugas di seluruh Indonesia bisa memberdayakan RT/RW untuk mengantisipasi kemungkinan gelombang kedua penyebaran Covid-19. Setiap RT/RW diberi perlengkapan memadai seperti alat pelindung diri (APD), alat pengukur temperatur tubuh, dan termasuk balai karantina.
Baca juga: Warga pulau penyangga di Batam terpapar Virus Corona
Balai karantina di kampung itu sendiri dibentuk agar warga bisa mengurus orang positif Corona dengan cara lebih humanis dan bisa dekat dengan keluarga.
Warga yang harus melakukan karantina mandiri adalah orang yang dinyatakan positif Corona melalui hasil uji usap. Mereka melakukan karantina mandiri dengan diawasi warga. Untuk makanan dan kebutuhan sehari-harinya dijamin warga.
Baca juga: Pemudik di Pulau Tidung positif COVID-19
Pewarta: M Ali Khumaini
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2020