Kebiasaan itu berlanjut hingga sekarang, bahkan jumlah yang ia minum jauh lebih banyak dari orang kebanyakan.
"Sehari saya bisa minum dua liter susu," kata Alan dalam bincang-bincang daring World Milk Day dan Hari Susu Nusantara 2020, Selasa.
"Saya suka rasa cokelat, susu yang dingin dari kulkas. Pas latihan saya selalu bawa, saat makan juga saya minum (susu)," kata dia.
Alan mengenang masa-masa ketika masih aktif menjadi atlet. Lawan-lawannya dari berbagai negara juga selalu rutin mengonsumsi susu.
"Kalau kita minum masih ada momen, oke sekarang minum susu, tapi mereka hampir tiap waktu minum susu (seperti minum air mineral)."
Alan berpendapat konsumsi susu di Indonesia harus semakin ditingkatkan, tak cuma untuk kalangan atlet, tapi masyarakat pada umumnya.
Susy Susanti, istri Alan, juga masih rutin mengonsumsi susu meski tak sebanyak ketika ia masih aktif sebagai atlet bulutangkis.
"Pas jadi atlet sehari minimal dua kali, sekarang udah enggak atlet minimal segelas sehari," kata Susy.
Pasangan peraih medali emas Olimpiade Barcelona 1992 menularkan kecintaan dan kebiasaan minum susu kepada tiga anak mereka.
"Selain stamina, perkembangan otot dan tulang, yang pasti kalau rajin minum susu terbukti (kami) jarang sakit. Kita pun memberikan arahan kepada anak2 mebiasakan mereka dari kecil minum susu," tutur Susy.
Usahanya berbuah manis. Tiga buah hati mereka gemar minum susu, bahkan lebih dari segelas setiap hari. Susy menuturkan, si bungsu bahkan melepas dahaga saat makan dengan menenggak susu.
Susy yang aktif sebagai Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia menambahkan, para atlet di PBSI juga mengonsumsi susu minimal dua kali sehari sesuai saran dari dokter gizi.
"Terbukti dengan makan 4 sehat 5 sempurna, menunjang performance, daya tahan tubuh dan mempengaruhi prestasi atlet," kata Susy.
Baca juga: Anak berpeluang tumbuh tinggi meski punya genetik tubuh mungil
Baca juga: Coba minum ini bila Anda punya intoleransi laktosa
Baca juga: Tren gaya hidup positif pada fase normal baru
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020