Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekspor pertanian pada April 2020 mencapai 0,28 miliar dolar AS atau tumbuh 12,66 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2019.Ini merupakan signal positif dan menjadi angin segar dimana pertanian dan olahannya memperlihatkan pertumbuhan yang positif
Kepala BPS Suhariyanto menjelaskan berdasarkan sektornya, hanya sektor pertanian saja yang mengalami kenaikan ekspor secara year of year (yoy). Di tengah perlambatan ekonomi nasional akibat pandemi COVID-19, ekspor pertanian tetap memperlihatkan kinerja yang baik.
"Ini merupakan signal positif dan menjadi angin segar dimana pertanian dan olahannya memperlihatkan pertumbuhan yang positif," kata Suhariyanto melalui keterangan di Jakarta, Selasa.
Baca juga: Mentan: Gunakanlah alat canggih yang ada agar bisa ekspor pertanian
Baca juga: Hingga Maret 2020, Mentan catat nilai ekspor pertanian Rp100,7 triliun
Suhariyanto dalam keterangan persnya juga menjelaskan bahwa pada periode Januari-April 2020, ekspor non migas Indonesia didominasi oleh ekspor lemak dan minyak hewan atau nabati sebesar 6,25 miliar dolar AS.
Menurut dia, sektor pertanian memiliki peran yang cukup besar terhadap kinerja ekspor nasional.
Selain itu Suhariyanto menyampaikan upah nominal buruh tani juga mengalami kenaikan. Pada April 2020 upah nominal buruh tani naik sebesar 0,12 persen dari bulan sebelumnya Rp55.254 menjadi Rp55.318 per hari.
"Namun untuk upah rill cenderung stabil di kisaran Rp52.214 dan tidak terjadi perubahan yang signifikan," kata dia.
Baca juga: BPS: Nilai Tukar Petani melemah pada Mei, di bawah angka 100
Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020