Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu pagi masih terus bergerak menguat dikerek rencana penerapan normal baru di Tanah Airpelaku pasar seakan tidak mau ketinggalan kereta dan berusaha segera masuk ke aset-aset berisiko untuk mendapatkan yield yang lebih tinggi
Pada pukul 9.27 WIB, rupiah menguat 195 poin atau 1,35 persen menjadi Rp14.220 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.415 per dolar AS.
Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Rabu, mengatakan pembukaan kembali perekonomian di beberapa negara pandemi dan rencana penerapan normal baru di Indonesia masih akan menjadi sentimen positif penguatan rupiah terhadap dolar AS hari ini.
"Para pelaku pasar seakan tidak mau ketinggalan kereta dan berusaha segera masuk ke aset-aset berisiko untuk mendapatkan yield yang lebih tinggi," ujar Ariston.
Menurut Ariston, isu demo rusuh di AS yang masih belum selesai hingga hari ini, juga menjadi salah satu penekan dolar AS karena demo tersebut bisa mengganggu perekonomian AS.
Di sisi lain, pasar masih mewaspadai lanjutan isu ketegangan AS dan China yang bisa membalikkan keadaan bila lanjut ke perang dagang.
Rupiah berpotensi menguat ke kisaran Rp14.300 dengan potensi resisten di kisaran Rp14.480 per dolar AS.
Ariston memperkirakan rupiah hari ini berpotensi bergerak menguat di kisaran Rp14.300 per dolar AS dan potensi resisten Rp14.480 per dolar AS.
Pada Selasa (2/6) lalu, rupiah ditutup menguat 195 poin atau 1,33 persen menjadi Rp14.415 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.610 per dolar AS.
Baca juga: Rupiah Selasa sore menguat signifikan, ditopang mata uang kawasan
Baca juga: Rupiah ditutup menguat jelang libur "long-weekend"
Baca juga: Rupiah menguat seiring demo rusuh di AS
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2020