Satuan tugas (Satgas) COVID-19 dari sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Nusa Tenggara Timur (NTT) menyalurkan bantuan alat pelindung diri (APD) senilai Rp50 juta untuk tenaga medis dalam menangani COVID-19 di provinsi berbasis kepulauan ini .Bantuan APD ini merupakan bentuk kepedulian dari BUMN terhadap upaya Pemrov NTT dalam mengatasi pandemi COVID-19 di sejumlah daerah di NTT
Penyerahan bantuan APD dari Satgas COVID-19 BUMN itu dilakukan Kepala Jasa Raharja (Persero) Cabang NTT Pahlevi B Syarif kepada Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTT, Dominikus Minggu Mere di Kupang, Rabu.
Bantuan APD itu terdiri atas baju hazmat 30 buah, masker bedah 15 kotak, masker N95 OM 15 kotak, "handcoon" steril 15 kotak, sarung tangan panjang 15 pasang, kacamata google 16 buah, sepatu boot 15 pasang dan "face shild" 18 buah.
Pahlevi mengatakan, bantuan APD bagi para tenaga medis itu merupakan bentuk perhatian dan kepedulian BUMN untuk membantu Pemprov NTT dalam mengatasi pandemi COVID-19.
"Bantuan APD ini merupakan bentuk kepedulian dari BUMN terhadap upaya Pemrov NTT dalam mengatasi pandemi COVID-19 di sejumlah daerah di NTT," katanya didampingi tim satgas COVID-19 dari sejumlah BUMN di NTT.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTT, Dominikus Minggu Mere mengatakan, bantuan APD yang disalurkan satgas COVID-19 BUMN ini akan didistribusikan ke puskesmas-puskesmas di NTT untuk kepentingan penanganan COVID-19.
"Kami menyampaikan terima kasih kepada semua BUMN yang telah memberikan dukungan dalam bentuk penyaluran bantuan APD bagi tenaga medis untuk penanganan COVID-19 di NTT," katanya.
Sementara itu Wakil Gubernur NTT, Josef A Nae Soe yang dihubungi secara terpisah mengapresiasi terhadap upaya sejumlah BUMN di NTT yang ikut memberikan bantuan APD untuk mengatasi pandemi COVID-19 di daerah itu.
"Kami mengapresiasi terhadap BUMN-BUMN di NTT yang ikut memberikan bantuan APD bagi tenaga medis dalam mengatasi pandemi COVID-19. Kami mengharapkan semangat kegotong royongan seperti ini terus dilakukan sehingga berbagai persoalan kemanusiaan yang terjadi di NTT dapat diatasi secara bersama dengan semangat gotong royong," katanya.
Baca juga: Bertambah satu, pasien positif COVID-19 di NTT naik jadi 92 kasus
Baca juga: Jasa Raharja NTT buka puasa bersama anak yatim
Baca juga: KKP bantu ikan segar untuk warga NTT terdampak COVID-19
Baca juga: Pedagang daging sapi di Kupang mengaku ditolak RS jalani "rapid test"
Pewarta: Benediktus Sridin Sulu Jahang
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020