Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo meminta para petani di Tanah Air memanfaatkan alat dan mesin pertanian (alsintan) untuk mendongkrak produktivitas hasil panen.Manfaatkan alsintan untuk mempermudah kerja di lapangan dan untuk memaksimalkan hasil panen
Mentan Syahrul Yasin Limpo dalam keterangannya di Jakarta, Rabu, mengatakan, penggunaan alsintan untuk mengolah tanah, masa tanam, hingga panen, harus dilakukan petani sebab, alsintan bisa membantu menggenjot produktivitas hasil panen.
“Kita harus menggenjot produksi pangan untuk memperkuat ketahanan pangan nasional. Oleh karena itu, petani harus turun ke lapangan. Terus tanam sesudah panen. Manfaatkan alsintan untuk mempermudah kerja di lapangan dan untuk memaksimalkan hasil panen,” kata Mentan.
Harapan serupa disampaikan Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Sarwo Edhy yang menyebut petani yang tidak memiliki alsintan bisa memanfaatkan jasa Usaha Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA) yang menyewakan alsintan.
“Dengan alsintan, pekerjaan petani menjadi lebih mudah. Dampaknya jelas pada produktivitas yang meningkat. Keuntungan ini bisa dirasakan langsung oleh para petani. Maka kami selalu mengimbau petani untuk memanfaatkan alsintan. Jika tidak punya, mereka bisa menggandeng UPJA yang ada di sekitar mereka,” ujar Sarwo Edhy.
Sarwo Edhy mencontohkan UPJA Tani Mandiri yang berada di Desa Magepanda, Kecamatan Magepanda, Kabupaten Sikka, NTT.
UPJA yang diketuai Abidin ini, mengelola luas sawah 120 hektare dengan pengairan teknis. Sedangkan luas lahan yang dimiliki UPJA terdiri dari 60 hektare lahan sawah, 26 hektare ladang jagung, dan 18 hektare lahan hortikultura.
“Kehadiran UPJA Tani Mandiri menciptakan kesempatan kerja bagi pemuda dan para penggerak di desa. Dengan mengoptimalkan penggunaan alsintan prapanen, panen dan pascapanen untuk mendapatkan keuntungan baik di dalam maupun di luar kelompok,” ujar Sarwo Edhy.
UPJA Tani Mandiri beranggotakan 6 kelompok tani dengan total 89 orang. Terdiri dari Poktan Tani Mandiri, Poktan Bintang Terang, Poktan Karya Bersama, Poktan Karya Mandiri, Poktan Sinar Ilimodo, dan Poktan Kolibewa.
Untuk membantu operasional di lapangan, UPJA Tani Mandiri dilengkapi dengan 8 unit traktor roda 2, 1 unit traktor roda 4, 3 unit rice transplanter, 12 unit pompa air, 2 unit alat tanam jagung, 16 unit hand sprayer, 3 combine harvester, power threser, serta corn seller masing-masing 1 unit.
“Kami juga memiliki bengkel alsintan yang dikelola UPJA, jadi seluruh alsintan tetap terawat dengan baik,” tutur Abidin, Ketua UPJA Tani Mandiri.
Baca juga: Mentan serahkan alsintan pastikan NTT tanam dua kali setahun
Baca juga: Mentan: Gunakanlah alat canggih yang ada agar bisa ekspor pertanian
Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2020