"Masyarakat akan menjadi 'polisi' untuk dirinya sendiri, untuk mengamankan dirinya sendiri," kata kapolda saat mengecek kesiapan RW VI Kelurahan Panggung Lor, Kota Semarang, sebagai "Kampung Siaga COVID-19", Rabu.
Menurut dia, kampung siaga ini didirikan sebagai salah satu upaya menghadapi kenormalan baru dalam pandemi COVID-19.
Tidak hanya memberdayakan masyarakat, kata dia, kampung siaga ini sekaligus sebagai upaya mengedukasi dan memantau penerapan protokol kesehatan.
"Sehingga masyarakat bisa mengamankan kampungnya dengan menerapkan protokol kesehatan yang sudah ditetapkan, sehingga bisa mampu menghadapi berbagai masalah berkaitan dengan COVID-19," katanya.
Hingga saat ini, kata dia, di Jawa Tengah sudah dibentuk 475 Kampung Siaga COVID-19 di 35 kabupaten/ kota dari 870 kampung yang ditargetkan.
Ia mengapresiasi pendirian Kampung Siaga COVID-19 di RW VI Kelurahan Panggung Lor tersebut yang dilengkapi pula dengan rumah karantina, dapur umum, hingga lumbung pangan.
Sementara itu, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi menyatakan kesiapan mendukung pendirian kampung-kampung siaga tersebut.
Di Kota Semarang sendiri, kata dia, didirikan 28 Kampung Siaga COVID-19.
"Kedisiplinan masyarakat menjadi kunci dalam menuntaskan pandrmi COVID-19," katanya.
Baca juga: Pemprov Jateng sinkronkan data penerima bantuan terdampak COVID-19
Baca juga: Pemkab Purbalingga salurkan 38.113 bansos dari Pemprov Jateng
Baca juga: Legislator minta Pemprov Jateng mengevaluasi penanganan COVID-19
Baca juga: Pemprov Jateng dan ulama bahas tatanan ibadah normal baru
Pewarta: Immanuel Citra Senjaya
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2020