• Beranda
  • Berita
  • Jolene Marie pilih advokasi atasi sampah plastik mulai dari rumah

Jolene Marie pilih advokasi atasi sampah plastik mulai dari rumah

3 Juni 2020 23:35 WIB
Jolene Marie pilih advokasi atasi sampah plastik mulai dari rumah
Putri Indonesia Lingkungan 2019 Jolene Marie Cholok-Rotinsulu saat berbicara dalam sesi GLFlive with Miss Environment Indonesia-Advocacy During COVID diakses dari Jakarta, Rabu malam (3/6/2020). (ANTARA/Virna P Setyorini)

Putri Indonesia Lingkungan 2019 Jolene Marie Cholok-Rotinsulu memilih melakukan advokasi lingkungan mengatasi sampah plastik dengan menyerukan pemilahan sejak dari rumah.

“Dari rumah sendiri untuk mengubah dunia. Itu cara paling efektif,” kata Jolene dalam sesi GLFlive with Miss Environment Indonesia-Advocacy During COVID diakses dari Jakarta, Rabu malam.

Ia melakukan advokasi lingkungan dengan mengajak masyarakat mengatasi sampah plastik mulai dari lingkungan rumah masing-masing, harapannya tidak menjadi sebuah kampanye, tapi sebuah gerakan.

Perempuan berusia 24 tahun tersebut mengaku sudah mulai mengurangi pemakaian produk berbahan plastik di rumahnya.

Baca juga: Aktivis Thailand frustasi oleh lonjakan sampah plastik saat penguncian

Baca juga: Galon sekali pakai dinilai berpotensi datangkan masalah limbah plastik


Kebiasaannya tersebut, kata Jolene, sudah ditularkan pula pada temannya yang kini juga mulai tidak menggunakan produk berbahan plastik.

“Jika tidak bisa mengubah dari lingkup terkecil, yaitu rumah sendiri bagaimana kita bisa mengubah dunia,” ujar Jolene yang juga masuk delapan besar Miss International 2019 itu.

Pada sesi #GLFlive tersebut Jolene yang saat ini tinggal di New York, Amerika Serikat, mengajak masyarakat di Indonesia memulai sesuatu sederhana dari rumah, dengan memilah sampah plastik dan lainnya, jika ingin mengubah dunia khususnya pada isu lingkungan.

Jolene sempat berkampanye dengan aksi bersih-bersih memunguti sampah plastik di sepanjang Sungai Pesanggrahan, Limo, Depok, Jawa Barat, pada Agustus 2019 bersama bersama komunitas Bocah Kali Pesanggrahan (Bokap) dengan menggunakan perahu karet.

Saat itu pun perempuan yang baru-baru ini masuk ke dalam jajaran nominasi 100 perempuan tercantik dunia 2020 versi TC Candler tersebut juga meminta pemerintah agar mau mengeluarkan peraturan kepada pelaku industri agar dapat meminimalisir penggunaan plastik serta kebijakan bagi pelaku usaha untuk tidak menggunakan plastik sekali pakai.*

Baca juga: YLKI dan Greenpeace sesalkan penggunaan kemasan galon sekali pakai

Baca juga: Perusahaan daur ulang ini dapat dana tanggulangi sampah plastik

Pewarta: Virna P Setyorini
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020