Kalau mau ekonomi kita terus bertumbuh dengan baik, sektor manufaktur harus dijaga dan dipacu kinerja dan daya saing output-nya di dalam dan luar negeri dengan persaingan yang sehat sehingga pertumbuhan ekonomi nasional juga lebih tahan banting.
Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin Indonesia) Bidang Hubungan Internasional Shinta Widjaja Kamdani menyampaikan bahwa sebagai penyumbang terbesar ekspor, kinerja sektor manufaktur perlu dijaga dan dipacu.
“Kalau mau ekonomi kita terus bertumbuh dengan baik, sektor manufaktur harus dijaga dan dipacu kinerja dan daya saing output-nya di dalam dan luar negeri dengan persaingan yang sehat sehingga pertumbuhan ekonomi nasional juga lebih tahan banting,” kata Shinta lewat pesan elektronik yang diterima di Jakarta, Kamis.
Baca juga: Kadin dan DPR bahas kesiapan dunia usaha masuki normal baru
Shinta menyampaikan, industri manufaktur akan terus menjadi penopang ekonomi nasional selama belum ada sektor usaha lain yang memberikan kontribusi PDB dan ekspor sebesar industri manufaktur.
“Kondisi ini akan terus terjadi meskipun output kinerja ekspor nasional turun, karena kuncinya bukan pada kenaikan atau penurunan ekspor manufaktur tapi lebih pada diversifikasi struktur ekonomi dan ekspor nasional,” ujar Shinta.
Baca juga: Menperin: Kami terus jaga agar kinerja ekspor manufaktur meningkat
Secara keseluruhan, tambah Shinta, 30-35 persen PDB Indonesia masih berasal dari sektor manufaktur dan 80 persen output ekspor nasional berasal dari industri manufaktur.
“Dengan demikian, naik-turunnya ekonomi nasional akan sangat dipengaruhi oleh kinerja dan daya saing industri manufaktur nasional,” pungkas Shinta.
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2020