Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau menurunkan tim untuk mengidentifikasi tempat kejadian ke lokasi warga yang diterkam Harimau Sumatera di Bukit Batu, Kabupaten Bengkalis.
“Begitu menerima laporan, Balai Besar KSDA Riau segera menurunkan Tim Resort Bukit Batu untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan indentifikasi satwa liar yang menyerang warga,” kata Kepala BBKSDA Riau Suharyono dalam pernyataan pers di Pekanbaru, Kamis.
Baca juga: Hutan Lindung Bukit Daun perlintasan harimau sumatera
Selain melakukan oleh TKP, lanjutnya, tim tersebut juga akan memasang camera trap di lokasi tersebut. “Segera akan dilakukan pemasangan camera trap atau kamera jebak di lokasi kejadian untuk memastikan individu satwa penyerang warga,” katanya.
Atas kejadian tersebut, Suharyono meminta kepada warga sekitar lokasi untuk sementara mengurangi aktivitas di lokasi terjadinya konflik dan tidak melakukan tindakan yang dapat membahayakan satwa serta tidak melaķukan tindakan anarkis terhadap satwa tersebut,” kata Suharyono.
Ia menjelaskan kronologi kejadian bahwa pada Kamis (4/6) telah terjadi konflik satwa antara Harimau Sumatera (Panthera Tigris Sumatrae) dengan seorang warga daerah Bukit Batu tepatnya di Desa Sepahat, Kecamatan Bandar Laksamana, Kabupaten Bengkalis.
Baca juga: BBKSDA Riau periksa perusahaan dalam penyelidikan kematian harimau
Baca juga: Hutan Lindung Bukit Daun perlintasan harimau sumatera
Menurut kronologi yang disampaikan oleh Kepala Desa Sepahat, lanjutnya, konflik terjadi pada sekitar pukul 07.00 WIB. Korban yang bernama Sofian (50) diserang harimau saat sedang menyadap karet.
“Korban mengalami luka cakaran dibagian lutut sampai ke bawah, hal ini terjadi saat korban berusaha menyelamatkan diri dan menaiki pohon. Harimau Sumatera itu berhasil menggapai korban dan melukai kakinya,” ujar Suharyono.
Ia mengatakan korban berteriak meminta tolong sehingga kawan-kawannya datang dan harimau tersebut menjauh. “Korban segera dilarikan ke Puskesmas setempat dan kemudian dirujuk ke RS di Dumai,” katanya.
Pewarta: FB Anggoro
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2020