• Beranda
  • Berita
  • Sekolah Indonesia Kuala lumpur siap dibuka dengan normal baru

Sekolah Indonesia Kuala lumpur siap dibuka dengan normal baru

4 Juni 2020 21:11 WIB
Sekolah Indonesia Kuala lumpur siap dibuka dengan normal baru
Kepala Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIKL) Dr Encik Abdul Hajar memimpin rapat persiapan masuk sekolah tahun ajaran baru 2020/2021 dengan normal baru di Kuala Lumpur, Kamis (6/4/2020). Kementrian Pendidikan Malaysia mempersilahkan sekolah dibuka untuk tingkatan tertentu dengan normal baru sedangkan tahun ajaran baru 2020/2021 sekolah di Indonesia mulai pada 13 Juli 2020. ANTARA Foto/Agus Setiawan

sekolah boleh dibuka hanya untuk tingkatan tertentu

Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIKL) siap dibuka kembali dengan normal baru sebagaimana arahan dari Kementerian Pendidikan Malaysia (KPM) yang mengizinkan untuk membuka sekolah dalam tingkatan tertentu sehubungan kurva pandemik COVID-19 di negara ini yang kian melandai.

Kepala Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIKL) Dr Encik Abdul Hajar telah memimpin rapat persiapan masuk sekolah tahun ajaran baru 2020/2021 dengan normal baru bersama para guru di sekolah tersebut, Kamis.

Rapat dilakukan dengan pola penjarakan sosial (social distancing) masing-masing guru duduk satu kursi dan satu bangku serta dilakukan dalam dua tahap pertemuan.

Baca juga: Kampanye produk DN di Sekolah Indonesia Kuala Lumpur

Baca juga: Siswa Sekolah Indonesia Kuala Lumpur diliburkan


Pada waktu yang sama petugas kebersihan dibantu sejumlah guru menata ruang kelas dengan menyiapkan kelengkapan normal baru seperti hand sanitizer di masing-masing kelas, tempat cuci tangan dan tempat duduk diatur dengan social distancing.

Kendati Kementerian Pendidikan Malaysia mempersilakan sekolah dibuka untuk tingkatan tertentu dengan normal baru namun sekolah ini mengikuti peraturan di Indonesia yang akan memulai ajaran baru 2020/2021 pada 13 Juli 2020.

Sehari-hari SIKL mengikuti kebijakan di Malaysia dan peraturan di Indonesia demikian pula saat hari libur sekolah ini mengikuti dua negara.

"Kami memang sudah membaca panduan KPM bahwa sekolah boleh dibuka hanya untuk tingkatan tertentu tetapi kita juga sedang memasuki penilaian akhir tahun secara online. Kami sudah set dengan normal baru masing-masing kelas ada 15 siswa sudah kita siapkan tempat cuci tangan, hand sanitizer termasuk jalur masuknya di pintu masuk sehingga betul-betul menjaga jarak dan tidak mengganggu lalu lintas di sekolah," kata Encik Abdul Hajar.

Pada saat normal baru nanti para siswa ada yang belajar di rumah dan ada yang belajar di sekolah.

Para guru nanti akan bertugas dengan shift harian seperti kelas shift A datang Senin dan shift B datang Selasa secara bergantian terus sedangkan kehadiran siswa akan diatur sehingga tidak ada penumpukan siswa saat jam pertama.

Baca juga: 50 tahun Sekolah Indonesia Kuala Lumpur bakal diperingati meriah
 

Pewarta: Agus Setiawan
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020