• Beranda
  • Berita
  • LSI Denny JA rumuskan enam strategi hadapi normal baru

LSI Denny JA rumuskan enam strategi hadapi normal baru

5 Juni 2020 16:37 WIB
LSI Denny JA rumuskan enam strategi hadapi normal baru
Peneliti LSI Denny JA, Rully Akbar menyampaikan hasil riset lembaganya "6 Strategi Menghadapi New Nornal" di Kantor LSI Jakarta Timur, Jumat (5/6/2020). (istimewa)
Lembaga Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA dalam riset terbarunya merumuskan enam strategi atau pedoman menghadapi era normal baru dalam mengakhiri pembatasan sosial berskala besar (PSBB), sehingga tahapan ini membuat Indonesia akan lebih sehat secara kesehatan maupun ekonomi.

Demikian kesimpulan penting dari riset LSI Denny JA yang disampaikan penelitinya Rully Akbar dalam video konferensi di Jakarta, Jumat.

Riset dilakukan LSI dengan metode kualitatif yaitu studi data sekunder periode. Tiga sumber data yang digunakan: Data Gugus Tugas, Data Worldometer, dan data WHO.

Rully Akbar mengatakan enam strategi atau pedoman baru Indonesia di era normal baru, antara lain strategi pertama tingkat pembatasan sosial diturunkan ke level RT/RW atau skala yang lebih kecil.

Baca juga: LSI temukan lima alasan 5 Juni warga bisa bekerja kembali
Baca juga: LSI Denny JA: Warga bisa bekerja kembali dengan lima kisi
Baca juga: LSI Denny JA: Indonesia akan normal virus Corona pada Juni 2020


Strategi kedua, area atau kluster bisa buka tutup sesuai perkembangan kasus. Pembatasan sosial berskala kecil di level RT/RW, desa atau kluster dapat dibuka jika kasus di wilayahnya telah menurun (terkendali), namun bisa segera ditutup kembali jika ada kasus baru atau peningkatan kasus.

Strategi ketiga, yaitu keterlibatan aktif pemimpin masyarakat. Semua pemimpin masyarakat di berbagai sektor harus terlibat aktif mengedukasi, menerapkan dan mengawal penerapan protokol kesehatan di lingkungan mereka masing-masing. Para ulama/pendeta di tempat ibadah, pengusaha di mal, restoran, pabrik, kepala sekolah atau rektor di lembaga pendidikan dan lainnya.

Strategi keempat, yakni mereka yang rentan lebih dilindungi dengan dibolehkan untuk bekerja dari rumah. Data dari Gugus Tugas Nasional Covid-19 menunjukkan bahwa di atas 80 persen mereka yang meninggal karena COVID-19 berada pada usia 45 tahun ke atas.

Strategi kelima, memperkuat imunitas. Para ahli menjelaskan bahwa salah upaya menahan lajunya penyebaran virus corona adalah dengan memperkuat imunitas tubuh penduduk tentunya dengan makanan bergizi, mengkonsumsi suplemen tubuh, vitamin, istirahat cukup dan olahraga teratur.

Strategi keenam, memperkuat fasilitas kesehatan dan peralatan medis di daerah. Dengan dibuka kembali aktivitas warga dan aktivitas ekonomi, secara bersamaan pemerintah pusat dan daerah harus terus memperkuat fasilitas kesehatan dan peralatan medis.

Fasilitas kesehatan antara lain menambah fasilitas rumah sakit, ruangan ICU, ventilator, alat perlindungan diri (APD) untuk tenaga medis, laboratorium tes, dan ketersediaan tenaga medis. Hal ini untuk menjamin agar jika terjadi tambahan kasus di daerah, fasilitas kesehatan tetap mampu melakukan penanganan dan perawatan.

"Dengan memperhatikan enam pedoman strategi di era new normal ini, diharapkan Indonesia mampu menjaga keseimbangan antara isu kesehatan dan isu ekonomi. Indonesia kini memasuki era new normal dengan strategi yang baru," kata Rully Akbar.

Pewarta: Ruslan Burhani
Editor: M Arief Iskandar
Copyright © ANTARA 2020