"Ini menjadi contoh dan memelopori usaha-usaha untuk mengatasi kesulitan rakyat sekelilingnya sudah mendarah daging," kata Panglima TNI saat mendampingi dua prajurit itu saat mendapatkan penghargaan dari Ketua MPR Bambang Soesatyo, di Gedung Nusantara MPR RI Jakarta, Jumat.
Baca juga: TNI lakukan langkah konkret bantu penanganan Corona
Kedua prajurit TNI AL tersebut, menjadi pahlawan bagi masyarakat nelayan pesisir di Larantuka, Pantai Timur Pulau Flores, NTT, yang terkena dampak pandemi COVID-19 dengan rasa kemanusiaan membagikan paket sembako menggunakan uang THR dari Kasal dan Komandan Lantamal VII.
Hal itu didasari keinginan untuk meringankan beban masyarakat yang membutuhkan.
"Melihat pandemi COVID-19 memukul masyarakat dan membuat kehidupan rakyat menjadi sulit, keduanya tergerak untuk membantu," katanya.
Panglima TNI mengatakan bahwa Serka MES Mohammad Sangidun dan Kopda BAH Damianus Luka Hera yang bertugas di Pos Pengamat TNI Angkatan Laut di Larantuka Flores Timur adalah contoh dari sekian banyak prajurit TNI di seluruh penjuru negeri, dari Sabang sampai Merauke dan dari Miangas sampai ke Rote.
"Yang senantiasa menjunjung tinggi dan mengamalkan nilai-nilai Sapta Marga, Sumpah Prajurit dan Delapan Wajib TNI," kata Marsekal Hadi.
Baca juga: Panglima TNI perintahkan seluruh prajurit bantu penanganan COVID-19
Di tengah pandemi COVID-19 yang melanda wilayah Indonesia, kata mantan Kepala Staf TNI Angkatan Udara (Kasau) ini, ada beberapa prajurit TNI yang turut membantu masyarakat yang terkena dampak.
Diantaranya, Babinsa Kodim 0906/Tenggarong, Serda Nurdin dan Serda Giono membuat box sterilisasi uang, terinspirasi dari pengetahuan terhadap karakteristik virus dan kebutuhan masyarakat untuk tidak tertular COVID-19 dari uang, dompet, ataupun anak kunci.
Koptu Ishak Nur, Babinsa di Gorontalo yang bertanggung jawab atas 10 desa, berinisiatif menggunakan rapelan tunjangan Babinsa selama 3 bulan untuk menyediakan takjil dan dibagikan ke 5 desa terpencil di wilayahnya.
Setiap hari selama Ramadhan, Koptu Ishak membagikan 100 takjil menggunakan motor dinasnya yang telah dimodifikasi.
Di Yogyakarta, Kapten Cpl Muhammad Dulhadi dari Denpal Kodam IV Diponegoro, menciptakan alat cuci tangan tanpa sentuh menggunakan bahan-bahan yang ada di sekitarnya.
Hal ini dilakukan sebagai bentuk kepedulian dan partisipasi untuk memberikan solusi terhadap permasalahan yang dihadapi masyarakat di lingkungannya.
Baca juga: Prajurit TNI diinstruksikan bantu pemda cegah COVID-19
Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2020