"Rapid test massal yang diselenggarakan mulai hari ini (Jumat, 5/6) hingga Selasa (9/6) ini merupakan inisiasi dari Gubernur Jawa Timur, kolaborasi dengan bupati/ wali kota se-Jatim," kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Kediri dr Fauzan Adima di Kediri, Jumat.
Baca juga: Jelang KBM, Ponpres Lirboyo Kediri keluarkan maklumat
Fauzan mengatakan tujuan dari pemeriksaan massal ini untuk mempercepat pemeriksaan melalui rapid test dan PCR, sehingga warga yang tertular COVID-19 akan lebih cepat diketahui. Proses tracing juga bisa segera dilakukan, sehingga upaya penanganan COVID-19 lebih cepat lagi.
Sebelum proses tes dilakukan, warga dijemput dengan mobil Satpol PP dan ambulans. Penjemput juga mengenakan alat pelindung diri (APD) lengkap.
Warga yang ikut rapid test juga beragam, mulai balita hingga warga yang sudah lanjut usia (lansia). Setelah mengantarkan warga yang mengikuti rapid test, mobil tersebut langsung disterilisasi dengan disinfektan oleh BPBD Kota Kediri untuk menjemput warga lainnya.
Warga yang diperiksa juga mempunyai kontak erat dengan pasien yang sebelumnya telah dinyatakan positif COVID-19.
"Kriterianya orang yang punya kontak erat dengan penderita, OTG (orang tanpa gejala), ODP (orang dalam pemantauan), dan PDP (pasien dalam pengawasan)," ujar dr Fauzan.
Baca juga: Ada 16 tambahan, positif COVID-19 Kabupaten Kediri-Jatim naik 96
Baca juga: Pemkot Kediri segera operasionalkan RS Kilisuci rawat pasien COVID-19
Rapid test tersebut diharapkan mampu mempercepat penanganan bagi pasien, bahkan OTG COVID-19, sehingga mempercepat penanganan lebih lanjut. Hasil rapid test juga bisa diketahui kurang dari satu jam. Bila pasien reaktif, akan dilanjutkan swab pada hari itu juga.
Kegiatan rapid test massal pada hari pertama tersebut, diselenggarakan di halaman RS Kilisuci Kota Kediri, bila hasilnya reaktif akan dilanjutkan swab test di dalam rumah sakit.
Warga yang ikut rapid test juga antre dengan tertib. Petugas yang melakukan penanganan juga dilengkapi dengan protokol kesehatan. Di halaman RS juga dibuatkan tenda khusus dengan memenuhi protokol kesehatan, sehingga warga tertib.
Di Kabupaten Kediri, data per Kamis (4/6), jumlah OTG mencapai 1.386 orang, ODP mencapai 970 orang, dan PDP mencapai 188 orang, dan yang terkonfirmasi positif 151 orang, dimana 132 masih dirawat, 11 sembuh, delapan meninggal dunia.
Sementara itu, di Kota Kediri jumlah ODP mencapai 333 orang, PDP 34 orang dan jumlah yang terkonfirmasi 47 orang, dimana 36 masih dirawat, tujuh sembuh, dan satu meninggal dunia.
Baca juga: Wali Kota Kediri putuskan pembatasan kegiatan masyarakat cegah corona
Pewarta: Asmaul Chusna
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2020