• Beranda
  • Berita
  • Ada tambahan dua, positif COVID-19 di Kota Sorong-Papua Barat naik 58

Ada tambahan dua, positif COVID-19 di Kota Sorong-Papua Barat naik 58

5 Juni 2020 22:30 WIB
Ada tambahan dua, positif COVID-19 di Kota Sorong-Papua Barat naik 58
Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi Papua Barat, dr Arnoldus Tiniap. (FOTO ANTARA/Ernes Kakisina)

Penambahan dua pasien baru positif COVID-19 di Kota Sorong tersebut baru dilaporkan Jumat (5/6) sore tadi sehingga belum diketahui apakah dari orang tanpa gejala (OTG), orang dalam pemantauan (ODP), atau pasien dalam pengawasan (PDP)

Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi Papua Barat mengumumkan penambahan dua pasien baru positif virus corona jenis baru penyebab COVID-19 di Kota Sorong sehingga jumlahnya meningkat menjadi sebanyak 58 orang

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi Papua Barat dr Arnoldus Tiniap pada konferensi pers secara daring di Manokwari, Jumat malam mengatakan pasien positif COVID-19 di Papua Barat bertambah dua orang yang berasal dari Kota Sorong.

Dia mengatakan bahwa dengan penambahan dua pasien positif tersebut total pasien positif COVID-19 di Kota Sorong meningkat menjadi 58 orang.

"Penambahan dua pasien baru positif COVID-19 di Kota Sorong tersebut baru dilaporkan Jumat (5/6) sore tadi sehingga belum diketahui apakah dari orang tanpa gejala (OTG), orang dalam pemantauan (ODP), atau pasien dalam pengawasan (PDP)," katanya.

Dikatakannya bahwa penambahan dua pasien positif COVID-19 tersebut merupakan hasil pemeriksaan Laboratorium Rumah Sakit Rujukan Kampung Baru Sorong menggunakan mesin tes cepat molekuler untuk TBC (TCM-TB) dengan "cartridge" khusus COVID-19.

Sementara itu, untuk pasien sembuh di Kota Sorong baru ada satu. Menurut dia hal itu bukan berarti tim medis di daerah tersebut bekerja kurang maksimal karena protokol penanganan COVID-19 sama seluruh daerah, dan Kota Sorong sudah menjalankan itu secara maksimal.

Ia mengatakan bahwa pasien positif, terlebih dengan status orang tanpa gejala (OTG) memiliki peluang sembuh cepat karena imun tubuh kuat untuk melawan virus.

Hanya saja, ada faktor lain pula yang menyebabkan pasien lama sembuh seperti kondisi psikologis pasien.

Selain itu, strain atau tipe virus yang berbeda dan bertahan serta tidak mudah diatasi oleh imunitas tubuh seseorang sehingga kesembuhan menjadi lama, demikian Arnoldus Tiniap.

Baca juga: Tes laboratorium PDP meninggal di Kota Sorong hasilnya positif corona

Baca juga: Terjadi penambahan empat konfirmasi positif COVID-19 di Papua Barat

Baca juga: Bertambah dua, pasien positif COVID-19 di Sorong-Papua Barat jadi 30

Baca juga: Tim medis COVID-19 Sorong-Papua Barat disediakan hotel untuk istirahat

Pewarta: Ernes Broning Kakisina
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020