"Kami sangat yakin penerapan protokol kesehatan di kawasan industri tak menghentikan produktivitas perusahaan," ujarnya kepada wartawan usai mengunjungi PT Etex Building Performance Indonesia di Kabupaten Gresik, Sabtu.
Setiap perusahaan, kata dia, pada dasarnya telah menetapkan standar dan prosedur operasional keselamatan kerja maupun keamanan lingkungan sehingga penambahan serta penerapan protokol kesehatan bukan halangan.
Selain itu, pabrik-pabrik di Jatim juga punya sistem relatif handal karena kepatuhan menerapkan standar lingkungan dan keselamatan kerja.
"Namun tidak dapat dipungkiri bahwa penerapan protokol COVID-19 juga memerlukan biaya tambahan dan berdampak pada menurunnya produktivitas," ucapnya.
Orang nomor dua di Pemprov Jatim tersebut mengaku berharap pangsa pasar domestik akan meningkat dan ekspornya tetap lancar.
Hal ini, lanjut dia, seiringnya Indonesia mulai memahami COVID-19 dan kemudian mengatasi penyebaran wabah di tahap awal, hingga menuju ke transisi dengan masyarakatnya hidup dalam tatanan baru.
Sementara itu, pada kunjungannya selain memantau penyelenggaraan protokol kesehatan di saat pandemik COVID-19, juga untuk mengetahui kondisi dunia usaha di Jatim yang sedang berjalan.
Wagub yang pernah menjabat sebagai Bupati Trenggalek itu mengatakan setiap perusahaan pasti memiliki cara dan kreativitas agar seluruh karyawannya bersedia melaksanakan dan mematuhi protokol kesehatan yang sudah ditentukan.
Dirinya menyebut pasti ada langkah-langkah yang sifatnya perintah, dan ada langkah yang sifatnya preventif antisipatif.
Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2020