penyaluran BST sudah semakin membaik
Kementerian Sosial (Kemensos) mulai menyalurkan bantuan sosial tunai (BST) tahap dua bagi 22.100 Kepala Keluarga di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, yang terdampak pandemi COVID-19 dan diharapkan bisa meringankan beban mereka.
"Di Kabupaten Majalengka, BST tahap dua mulai kita salurkan kembali," kata Direktur Jenderal Pemberdayaan Sosial Kementerian Sosial (Kemensos) Edi Suharto di Majalengka, Minggu.
Edi mengatakan pada Minggu (7/6) pihaknya memantau penyaluran BST di dua kecamatan yaitu Sumberjaya dan Jatiwangi. "Dari pantauan di lapangan terlihat bahwa penyaluran BST sudah semakin membaik," katanya.
Baca juga: Kemensos pastikan data penerima BST tahap dua semakin baik
Baca juga: Terdampak pandemi, pekerja seni pun dapat bansos
Baca juga: Kemensos pastikan data penerima BST tahap dua semakin baik
Baca juga: Terdampak pandemi, pekerja seni pun dapat bansos
Untuk di Kabupaten Majalengka, menurut Edi, Keluarga Penerima Manfaat (KPM) semua berjumlah 22.100, di mana mereka mendapatkan bantuan uang tunai Rp600 ribu per bulan selama tiga bulan.
"Tapi ada juga warga yang kemarin (BST tahap pertamanya) belum menerima, maka pada penyaluran kali ini digabung. Jadi ada warga pada hari ini yang mendapat Rp1.200.000," ujarnya.
BST kata Edi, merupakan program bantuan yang dialokasikan bagi penerima manfaat non Jabodetabek di luar penerima Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).
Baca juga: Kemensos terus percepat penyaluran BST dan bansos lain
Baca juga: Mensos: Penyaluran BST di Kabupaten Serang berjalan baik
Kepala Kantor Pos Majalengka Sri Pujiati menuturkan penyaluran BST di Kabupaten Majalengka berjalan dengan lancar, untuk penyalurannya akan dilakukan selama tiga hari yaitu pada tanggal 6 sampai 8 Juni 2020.
"Kita mulai salurkan BST dari tanggal 6 sampai 8 Juni 2020, kepada 22.10 KK dan penyalurannya dilakukan di kantor kecamatan," katanya.
Sementara penerima BST yang berasal dari Desa Jatiwangi, Kabupaten Majalengka Arisbaena menuturkan rasa terima kasih atas bantuan yang diterima, karena selama pandemi COVID-19 dirinya tidak mendapatkan pekerjaan.
"Saya sehari-hari sebagai kuli bangunan. Tapi selama corona saya tidak ada pekerjaan. Bantuan ini sangat bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarga kami," kata Aris.
Baca juga: Proses penyaluran BST di Sleman-Yogyakarta dipantau Sekjen Kemensos
Baca juga: Seorang warga Gunung Mas tolak bantuan dari Kemensos RI
Baca juga: Proses penyaluran BST di Sleman-Yogyakarta dipantau Sekjen Kemensos
Baca juga: Seorang warga Gunung Mas tolak bantuan dari Kemensos RI
Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2020