• Beranda
  • Berita
  • Dampak COVID, Pemkab Batang prediksi PAD pasar turun 20 persen

Dampak COVID, Pemkab Batang prediksi PAD pasar turun 20 persen

7 Juni 2020 20:22 WIB
Dampak COVID, Pemkab Batang prediksi PAD pasar turun 20 persen
Pembeli berinteraksi dengan pedagang saat uji coba persiapan pasar penerapan Normal Baru di Pasar Batang, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Sabtu (6/6/2020). ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra/hp.

Kami memperkirakan PAD sektor pasar turun 20 persen atau Rp680 juta dari target yang ditetapkan sebesar Rp3,4 miliar

Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UKM Kabupaten Batang, Jawa Tengah, memperkirakan target retribusi pendapatan asli daerah dari sektor pasar bakal turun sekitar 20 persen atau Rp680 juta dari target Rp3,4 miliar karena adanya pandemi COVID-19.

Kepala Disperindagkop dan UKM Kabupaten Batang Subiyanto di Batang, Minggu, mengatakan sebanyak delapan pasar yang dikelola pemkab yaitu Pasar Batang, Warungasem, Limpung, Bandar, Blado, Bawang, Tersono, dan Plelen Gringsing diperkirakan tidak mampu memenuhi target PAD 2020 sebesar Rp3,4 miliar.

"Kami memperkirakan PAD sektor pasar turun 20 persen atau Rp680 juta dari target yang ditetapkan sebesar Rp3,4 miliar," katanya.

Baca juga: Kabupaten Batang coba penerapan tatanan normal baru di pasar

Subiyanto mengatakan rendahnya tingkat pengunjung pasar selama pandemi COVID-19 mengakibatkan transaksi jual beli di pasar juga turun sehingga hal ini berimbas pada retribusi PAD sektor pasar.

"Selama tiga bulan yaitu Maret, April, dan Mei 2020, transaksi jual beli di pasar turun drastis. Hal ini menyebabkan target PAD sektor pasar Rp3,4 miliar dimungkinkan tidak tercapai," katanya.

Ia mengatakan dengan adanya uji coba tatanan normal baru yang diberlakukan oleh pemkab untuk aktivitas pasar diharapkan dapat membantu mendongkrak retribusi PAD yang selama tiga bulan terakhir ini sempat terpuruk.

"Semoga melalui uji coba tatanan normal baru, PAD sektor pasar dapat dikejar. Adapun pada uji coba tatanan normal baru, pemkab akan lebih ketat memberlakukan protokol kesehatan di sejumlah pasar, hal ini agar tidak menimbulkan klaster baru, namun aktivitas jual beli tetap berjalan," katanya.

Pedagang ikan di Pasar Batang mengaku selama pandemi COVID-19, transaksi jual beli di pasar relatif cukup sepi sehingga kondisi ini berdampak pada hasil pendapatannya.

"Sebelum pandemi COVID-19, kami mampu menjual ikan 40 kilogram per hari tetapi selama tiga bulan terakhir ini hanya separuhnya saja atau 20 kilogram ikan," kata pedagang Surtinah.

Baca juga: Pemkab Batang uji cobakan normal baru di tiga titik
Baca juga: Pemkab Batang lakukan tes cepat pedagang pasar

Pewarta: Kutnadi
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2020