Ustadz Yusuf Mansur mengajak masyarakat untuk selalu berperilaku dengan hati, pikiran dan perbuatan yang positif agar kondisi normal baru di tengah pandemi COVID-19 dapat diadaptasi dengan baik.Misalnya ketika tidak ada kerjaan. Kalau pikirannya negatif, maka akan menjadi negatif semuanya dan akan bertambah-tambah daftar kenegatifan itu
"Siapapun yang positive thinking, pikirannya, hatinya, omongannya, maka kalimatnya tetap gembira. Berbahagia, penuh dengan keyakinan, rasa syukur yang tinggi dan terus berusaha menjaga kepositifan itu," katanya dalam konferensi pers Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 melalui Webinar di Jakarta, Senin.
Baca juga: Kemenhub tunggu SE Gugus Tugas untuk aturan baru bertransportasi
Ia mengatakan perilaku positif dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari dan diterapkan dalam situasi apapun yang dihadapi, baik ketika senang maupun ketika seseorang dihimpit dengan banyak keterbatasan.
"Misalnya ketika tidak ada kerjaan. Kalau pikirannya negatif, maka akan menjadi negatif semuanya dan akan bertambah-tambah daftar kenegatifan itu," kata dia.
Baca juga: Pemkab wajibkan mahasiswa yang akan mulai kuliah di Sleman lakukan RDT
Namun, ketika situasi sulit dihadapi dengan pikiran dan perilaku yang positif, khususnya di tengah keterpurukan akibat pandemi COVID-19, maka semua beban akan terasa menjadi lebih ringan dan lebih mudah untuk dihadapi.
"Ketika kita berpikir positif, hidup positif, menulis, mengucap yang positif. Terima kasih Allah, sudah sekian lama saya bekerja. Sekarang waktunya saya berdagang, sekarang waktunya saya menjajal bisnis. Ya Allah (SWT), temani saya. Maka yang ada adalah harapan, bukan catatan beban, bukan catatan persoalan," kata dia lebih lanjut.
Baca juga: Gugus Tugas Pusat minta masyarakat siap produktif
Kemudian, terkait dengan rencana new normal yang ditujukan untuk dapat mengatasi pandemi COVID-19, ia juga mengajak masyarakat untuk tetap menaati aturan, mengikuti protokol kesehatan yang dianjurkan.
"Terkait dengan COVID-19 atau rencana normal atau kebiasaan-kebiasaan baru, peradaban baru, gaya batu, ke mana-mana harus pakai masker dan cuci tangan," katanya.
Masyarakat, katanya, harus bangga ketika mereka menaati aturan yang ada. Dan sebaliknya, mereka perlu memperbaiki diri ketika belum bisa menaati aturan atau protokol kesehatan yang dianjurkan.
"Harus bangga ikutin protokol, aturan," kata Ustadz Yusuf Mansur.
Pewarta: Katriana
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2020