Pemain, pelatih,ofisial dan manajemen PSMS Medan mengikuti "rapid test" yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Sumatera Utara (Dinkes Sumut) di sekretariat Kebun Bunga Medan guna memastikan semua pemain dalam keadaan sehat dan tidak tertular COVID-19.Karena 22 orang yang menjalani "rapid test" itu seluruhnya dinyatakan nonreaktif, maka dibolehkan menjalani proses latihan
"Dari 22 orang yang menjalani 'rapid test' seluruhnya hasilnya nonreaktif dan diharapkan ini untuk dipertahankan dan kepada seluruhnya untuk terus menjaga protokoler kesehatan," kata dr David Pangaribuan dari Dinkes Sumut, David Pangaribuan usai pelaksaaan "rapid test" tersebut, Senin, di Medan.
Karena 22 orang yang menjalani "rapid test" itu seluruhnya dinyatakan nonreaktif, kata dia, maka dibolehkan menjalani proses latihan.
Sementara itu Manajer PSMS Medan Mulyadi Simatupang mengatakan, dengan keluarnya hasil "rapid test" tersebut maka pihaknya memutuskan pada Senin sore ini semua pemain PSMS akan langsung melakukan latihan.
"Dari 11 pemain, dua tim pelatih, dan 9 ofisial serta sekretaris tim dengan total seluruhnya 22 orang dinyatakan nonreaktif. Hasil ini cukup baik dan sore nanti sudah bisa menjalani latihan," katanya.
Latihan itu selanjutnya akan digelar tiga kali sepekan, yakni Senin-Rabu-Jumat dan tertutup untuk umum.
"Tidak terbuka untuk umum hanya pemain dan tim media saja yang boleh berada di sisi lapangan," katanya.
Disinggung mengenai sisa seluruh pemain dan pelatih yang belum menjalani proses pemeriksaan, ia mengaku masih menunggu hasil putusan resmi secara tertulis dari PSSI.
"Kita tunggu dulu surat putusan dari PSSI. Jika ada kepastian, baru kita menyiapkan seluruhnya baik mess, catering, serta pos kedatangan pemain," demikian Mulyadi Simatupang.
Baca juga: Pemain PSMS Medan akan jalani rapid test
Baca juga: Djanur nilai kompetisi Indonesia bisa teladani Liga Jerman
Baca juga: Pemain PSMS kurangi intensitas latihan
Baca juga: Persita minta PSSI cari daerah paling aman jika Liga 1 dilanjutkan
Baca juga: Bali United minta protokol kesehatan harus jadi prioritas utama
Pewarta: Juraidi
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020