• Beranda
  • Berita
  • Gubernur: APBD Riau 2021 turun terdampak COVID-19

Gubernur: APBD Riau 2021 turun terdampak COVID-19

8 Juni 2020 15:21 WIB
Gubernur: APBD Riau 2021 turun terdampak COVID-19
Gubernur Riau Syamsuar (tengah) bersama Kepala Perwakilan BPKP Riau Farid Firman (dua kiri) saat peluncuran aplikasi Mata Bansos di Pekanbaru, Jumat (5/6/2020). (ANTARA/Dok. Humas BPKP Riau)

Kondisi anggaran kita tahun 2021 turun dari tahun ini. Tadi malam kami rapat virtual dengan kepala organisasi perangkat daerah, kalau tidak salah APBD Riau 2021 hanya sekitar Rp9 triliun.

Gubernur Riau Syamsuar menyatakan wabah COVID-19 berdampak pada Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Riau 2021 sehingga diperkirakan turun menjadi sekitar Rp9 triliun.

"Kondisi anggaran kita tahun 2021 turun dari tahun ini. Tadi malam kami rapat virtual dengan kepala organisasi perangkat daerah, kalau tidak salah APBD Riau 2021 hanya sekitar Rp9 triliun," kata Syamsuar dalam pernyataan pers di Pekanbaru, Senin.

Pada tahun ini total APBD Riau mencapai Rp12,379 triliun, naik 30,38 persen dari APBD 2019 yang sebesar  Rp9,494 triliun.

Baca juga: Turun Rp3 triliun APBD Kaltim 2020 sebagai imbas COVID-19

Ia menjelaskan turunnya APBD Riau 2021 tak lepas dari kondisi pandemi saat ini yang berdampak terhadap pendapatan asli daerah (PAD). Kemudian pengaruh turunnya Dana Bagi Hasil Migas (DBH) Migas Riau karena harga minyak dunia turun.

Menurut dia, turunnya APBD Riau 2020 karena pendapatan terbesar Riau dari DBH Migas. Sementara kondisinya sekarang harga minyak dunia turun, sehingga otomatis penerima DBH Riau turun.

“Kami (akan) rapat lagi dengan OPD untuk memastikan anggaran itu membahas alokasi anggaran, supaya kita tahu persis angkanya, untuk infrastruktur berapa, pendidikan dan kesehatan berapa," katanya.

Baca juga: Kemenkeu catat realokasi APBD untuk COVID-19 capai Rp67,8 triliun

Ia mengatakan bahwa era kenormalan baru (new normal) COVID-19 harus digunakan sebaik mungkin untuk memulihkan perekonomian di Provinsi Riau yang terdampak pandemi COVID-19.

"Perubahan lingkungan yang kita alami di Provinsi Riau yaitu dari pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar ke new normal dengan berupaya mendorong perekonomian lebih cepat dan mendorong kita untuk beradaptasi serta mengubah perilaku di masa baru ini,” kata Syamsuar.

Ia menjelaskan pada masa new normal, pemerintah pusat maupun Provinsi Riau telah menyediakan donasi, sarana dasar, petunjuk yang lengkap seperti protokol kesehatan diseluruh kabupaten/kota yang ada di Provinsi Riau.

"Penegakan peraturan sudah mampu dijalankan pemerintah dan sarana yang dibutuhkan untuk menjalani new normal juga sudah cukup memadai sehingga mampu membangkitkan perekonomian di Riau menjadi lebih baik," katanya.

Ia menegaskan, masyarakat harus mengubah perilaku yang lebih disiplin dan taat aturan seperti menjaga kebersihan diri dan lingkungan, rajin mencuci tangan dengan sabun dan air yang mengalir, tertib menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah. 

Pewarta: FB Anggoro
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2020