Satu minggu lalu, otoritas setempat melaporkan enam infeksi di kota barat laut Mbandaka, seraya mengatakan mereka tampaknya terpisah dari wabah lain yang telah berkecamuk di timur sejak 2018.
Sekarang ada sembilan kasus yang dikonfirmasi dan tiga kemungkinan kasus penyakit di dan sekitar Mbandaka, kata WHO. Enam di antaranya telah meninggal.
Kota ini terletak di Sungai Kongo, dekat dengan perbatasan Republik Kongo.
Baca juga: WHO: Kongo catat kasus ketiga Ebola dari rantai infeksi yang sama
Baca juga: Uganda: Pasien paling akhir Ebola akan dipulangkan ke Kongo
Rangkaian genetik virus yang diteliti oleh laboratorium biomedis Kongo menunjukkan wabah baru itu kemungkinan telah dimulai sebagai "peristiwa pelimpahan", penularan dari hewan yang terinfeksi, menurut penelitian yang dipublikasikan di virological.org, sebuah evolusi molekuler dan forum epidemiologi.
Dalam laporan situasi, WHO mengatakan 300 orang di Mbandaka dan provinsi Equateur sekitarnya telah divaksinasi---alat yang digunakan petugas kesehatan untuk mengendalikan wabah di timur, yang belum mencatat infeksi baru sejak 27 April.
Mbandaka menderita wabah Ebola skala kecil pada 2018 yang menewaskan 33 orang. Para pejabat kesehatan mengatakan vaksinasi dan upaya penanganan yang cepat termasuk fasilitas cuci tangan bergerak dan kampanye pendidikan dari pintu ke pintu telah mencegahnya.
Kasus-kasus baru di Mbandaka menandai wabah Ebola ke-11 di negara itu sejak virus itu ditemukan di dekat Sungai Ebola di Kongo utara pada 1976. Ini adalah wabah ketiga Kongo dalam dua tahun dari virus yang menyebabkan muntah, diare, dan pendarahan eksternal.
Sumber: Reuters
Baca juga: WHO sebut dua warga terinfeksi wabah Ebola baru di Kongo
Baca juga: Pasien Ebola yang kabur di Kongo picu penyebaran lebih luas
Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020