Hal ini mencerminkan persiapan masyarakat akan pemberlakuan masa transisi normal baru ini, sehingga mulai beraktivitas dan keluar rumah, terlebih di kawasan Jakarta dan sekitarnya
PT Pertamina (Persero) melalui Marketing Operation Region (MOR) III mencatat konsumsi BBM dan LPG mulai beranjak naik 25 persen untuk wilayah Jawa bagian Barat yang tengah memasuki masa transisi tatanan normal baru.
Berdasarkan data yang dihimpun Antara di Jakarta, Selasa, pada masa PSBB atau karantina mandiri di rumah, penurunan BBM mencapai 40 persen dari kondisi normal.
Sedangkan pada saat normal baru mulai dijalankan, penurunan dari keadaan normal hanya sekitar 10-15 persen atau sama dengan naik 25 persen menuju konsumsi normal sebelum masa COVID-19.
Baca juga: Penurunan harga BBM dinilai berdampak pada pengangguran
Baca juga: Pertamina pastikan pasokan elpiji dan BBM di Jawa bagian Barat aman
Unit Manager Communication, Relations dan CSR MOR III Dewi Sri Utami menjelaskan sejak akhir pekan lalu konsumsi BBM jenis gasoline (Premium, Pertalite, Pertamax, Pertamax Turbo) di Provinsi Banten, DKI Jakarta, dan Jawa Barat, mencapai 23 ribu Kiloliter (KL) per hari. Konsumsi ini masih menunjukkan penurunan sebesar 12 persen dari kondisi normal.
Konsumsi normal adalah mengacu pada konsumsi periode Januari-Februari 2020 sekitar 26 ribu KL per hari. Penurunan konsumsi juga masih terjadi untuk produk gasoil (Solar, Dexlite, Pertamina Dex) sebesar 9.800 KL per hari atau masih turun 18 persen jika dibandingkan konsumsi normal.
Berdasarkan data harian, kenaikan konsumsi gasoil dan gasoline mulai terlihat sejak 3 – 6 Juni 2020.
“Hal ini mencerminkan, persiapan masyarakat akan pemberlakuan masa transisi normal baru ini, sehingga mulai beraktivitas dan keluar rumah, terlebih di kawasan Jakarta dan sekitarnya,” jelas Dewi.
Baca juga: Konsumsi BBM lebaran, 18 persen di bawah normal
Pewarta: Afut Syafril Nursyirwan
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020