Pemerintah Jakarta Timur berniat mengambil alih pengelolaan Pasar Perumnas Klender karena lemahnya penerapan protokol kesehatan untuk mengurangi penyebaran COVID-19.Kalau sangat terpaksa kita lapor pak Gubernur Anies, biar camat, lurah atau wali kota jadi kepala pasar
"Kalau sangat terpaksa kita lapor pak Gubernur Anies, biar camat, lurah atau wali kota jadi kepala pasar," kata Wali Kota Jakarta Timur M Anwar di Jakarta, Selasa.
Pernyataan tersebut dikemukakan Anwar saat menjawab pertanyaan wartawan terkait sikap PD Pasar Jaya selaku pengelola Pasar Perumnas Klender yang belum menutup pasar usai 20 pedagang dinyatakan positif COVID-19 berdasarkan test swab.
Anwar mengatakan pada saat pemberitahuan tersebut disampaikan oleh Puskesmas Duren Sawit, Rabu (3/6), seluruh penjuru pasar disemprot disinfektan oleh tim pemadam kebakaran.
Baca juga: 50 pedagang Pasar Klender pernah kontak dengan penderita COVID-19
Baca juga: Jakarta Timur berlakukan akses satu pintu pasar tradisional
Selain itu, pihaknya juga meminta agar aktivitas pasar ditutup sementara selama 14 hari serta protokol kesehatan diterapkan secara optimal.
"Tapi kemarin saya sidak (inspeksi mendadak), minta kepala pasar peduli dengan pasar dan pedagangnya, sebab yang dekat dengan warga sekitar yang kepala pasar, minimal ada tempat cuci tangan, masker, disinfektan dan lainnya," katanya.
Anwar telah menyampaikan agar pasar ditutup dan diterapkan protokol kesehatan.
"Kita sudah sampaikan, kalau ditutup pun, kalau protokol kesehatan tidak dilakukan percuma saja," katanya.
Secara terpisah Humas PD Pasar Jaya Amanda Gita yang dihubungi terkait situasi itu belum bersedia memberikan komentar.
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2020