Dugaan saya turis asing sulit kembali ke 'new normal' kecuali vaksin ditemukan
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menyebutkan wisatawan lokal menjadi sasaran pertama industri pariwisata pada era normal baru, sementara turis asing untuk periode jangka menengah hingga panjang setelah pandemi COVID-19 berakhir.
"Tentu turis lokal akan bisa lebih mudah. Mereka dulu menggantikan turis asing ini, jika turis lokal sudah bisa mengisi 70 persen dari kapasitas, itu sudah cukup baik," kata Tim Asistensi Menko Perekonomian Raden Pardede dalam webinar di Jakarta, Selasa.
Baca juga: Aviliani: Sektor pariwisata akan lama pulih, ini alasannya
Menurut dia, wisatawan mancanegara jika masuk ke suatu negara atau destinasi wisata diperkirakan masih membutuhkan sejumlah syarat khusus seperti tes swab COVID termasuk karantina selama 14 hari.
Ekonom senior ini menambahkan dengan syarat tambahan tersebut maka diperkirakan membuat wisatawan asing mengurungkan niat bepergian jauh apalagi antarnegara karena risiko lebih besar.
"Dugaan saya turis asing sulit kembali ke new normal kecuali vaksin ditemukan," imbuh Direktur Utama PT Perusahaan Pengelola Aset ini.
Raden mengungkapkan industri pariwisata termasuk perhotelan dan akomodasi lainnya, diperkirakan akan tumbuh paling lambat pada era normal baru ini dan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk menumbuhkan kepercayaan.
Sementara itu, industri transportasi udara juga terdampak dan membutuhkan waktu yang panjang, diperkirakan hingga dua tahun untuk tumbuh karena harus menerapkan protokol kesehatan seperti jaga jarak.
"Tentu, mereka repot dari penjualan. Kapasitas pesawat misalnya 100 orang kemudian minimal jadi 50 orang, ini berpengaruh kepada pendapatan mereka. Syarat berangkat ke destinasi juga tidak mudah," katanya.
Ia mengatakan sektor usaha yang berkaitan dengan industri pariwisata yang paling terdampak dan paling lama dalam pemulihan seperti sedia kala sebelum ada COVID-19.
Baca juga: Wisata Tanah Lot Bali siapkan SOP normal baru
Baca juga: Wamenparekraf: Kepercayaan kunci pulihkan pariwisata
Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2020