"Saya sebenarnya tidak terlalu tertarik untuk membicarakan soal survei karena sebenarnya dalam kondisi masyarakat seperti ini, tidak etislah saya mengomentari yang seperti itu," kata Ganjar di Semarang, Selasa.
Menurut Ganjar, konsentrasinya saat ini lebih baik dicurahkan untuk penyelesaian pandemi COVID-19 di Jateng yang masih menunjukkan tren kenaikan kasus.
"Biarlah survei menjadi diskursus publik. Saya lebih menyiapkan agar masyarakat segera selesai dengan banyak urusan terkait dengan efek dari pandemi COVID-19 ini. Itu jauh lebih jadi perhatian saya, jadi yang survei biarkan survei begitu, ya, saya mengurus ini saja," ujarnya.
Baca juga: Survei: Elektabilitas Prabowo dibayangi Ganjar dan Anies
Baca juga: Ganjar usul "e-voting" pada Pilkada 2020 antisipasi COVID-19
Baca juga: Ganjar: KBM di sekolah tunggu keputusan Mendikbud
Seperti diwartakan, Lembaga Survei Indikator Politik merilis hasil survei elektabilitas beberapa tokoh nasional, salah satu hasil survei itu menyebutkan elektabilitas Ganjar Pranowo melambung menjadi 11,8 persen.
Survei yang dilakukan dengan wawancara melalui telepon pada tanggal 16 sampai 18 Mei 2020 terhadap 1.200 responden itu menempatkan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto di posisi teratas dengan tingkat elektabilitas 14,1 persen.
Meski berada di urutan teratas, nilai tersebut jauh menurun dari survei sebelumnya pada bulan Februari 2020. Pada saat itu elektabilitas Prabowo mencapai 22,2 persen.
Berada di bawah Prabowo Subianto, nama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dengan nilai elektabilitas 11,8 persen.
Nilai yang diperoleh Ganjar itu melambung dari survei elektabilitas bulan Februari yang hanya 9,1 persen.
Pewarta: Wisnu Adhi Nugroho
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2020