Dikutip dari laman resmi Persija di Jakarta, Rabu, pria asal Kamerun itu mengingat bagaimana dia diterima dengan sangat baik oleh para pemain ketika pertama kali tiba di markas Persija.
"Saya masih mengingat Ismed Sofyan, Galih Sudaryono, Fabiano dan masih banyak pemain lain," ujar Pacho.
Salah satu pemain yang paling intens berkomunikasi dengannya adalah Rohit Chand.
Baca juga: Rohit Chand: Jakarta rumah kedua saya
Baca juga: Final Piala Presiden 2018 paling berkesan bagi Rohit Chand
Rohit, yang sampai kini masih merumput bersama Persija, sempat menjadi teman sekamar laki-laki yang kini berusia 39 tahun tersebut.
"Rohit itu orang yang baik. Saya tahu dia masih di Persija dan itu adalah suatu hal yang luar biasa," kata Pacho.
Satu hal lain yang kerap mengingatkan Pacho dengan Indonesia adalah kuliner.
"Waktu di Persija saya sangat suka memakan nasi goreng pedas dan sop buntut. Rasa seperti itu sulit ditemui di Eropa," tutur dia.
Baca juga: Ryuji Utomo beri tips jaga kebugaran selama latihan mandiri di rumah
Baca juga: Harapan ulang tahun ke-52 Pelatih Persija: juara Liga 1
Emannuel Pacho Kenmogne perdana bergabung dengan Persija Jakarta pada tahun 2013, setelah didatangkan dari klub Yunani, Ethnikos Achna, untuk menggantikan posisi Pedro Javier.
Di musim pertamanya, dia tampil sangat baik dan berhasil membuat 13 gol dari 18 pertandingan Liga Super Indonesia.
Setelah itu, Pacho sempat hijrah ke Persebaya Surabaya dan kemudian bergabung dengan tim asal Malaysia Kelantan FA.
Dari Kelantan FA, tepatnya pada tahun 2016, Pacho kembali ke Persija Jakarta untuk berkompetisi di Indonesian Soccer Championship (ISC) A.
Usai berseragam Persija untuk kedua kalinya, Pacho memutuskan untuk pensiun dari sepak bola.
Baca juga: Persija sarankan Liga 1 bergulir kembali pada Oktober 2020
Baca juga: Stadion Utama GBK siap digunakan untuk lanjutkan liga
Baca juga: PT LIB susun "timeline" rencana lanjutan Liga 1 dan 2 musim 2020
Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2020