"Tidak mungkin dibatasi, kan wisatawannya datang terus. Sampai COVID-19 ini benar-benar habis, baru kita stop tes swab gratis di bandara," kata Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno di Padang, Rabu.
Ia mengatakan bahwa Pemerintah Provinsi Sumatera Barat siap menjalankan kebijakan tersebut dengan kapasitas laboratorium penunjang pemeriksaan COVID-19 yang tersedia. Laboratorium Fakultas Kedokteran Unand dan Laboratorium Balai Veteriner Bukittinggi bisa menguji 1.500-2.000 sampel spesimen setiap hari.
Pemerintah Provinsi Sumatera Barat juga berupaya memenuhi kebutuhan biaya penyediaan reagen pemeriksaan COVID-19 dalam penyelenggaraan layanan pemeriksaan gratis bagi wisatawan yang masuk ke wilayahnya.
Layanan pemeriksaan COVID-19 gratis bagi wisatawan merupakan bagian dari upaya pemerintah provinsi untuk melindungi warga dari risiko penularan COVID-19 dari luar daerah.
"Jika nantinya (menurut) hasil tes wisatawan dinyatakan positif COVID-19, maka akan langsung diisolasi. Fasilitasnya bisa masuk dalam paket wisata yang disediakan biro perjalanan," kata Gubernur.
Irwan mengatakan pemerintah provinsi memberikan insentif dan fasilitas pendukung kegiatan pariwisata dalam upaya merangsang pergerakan kembali roda perekonomian, yang sempat lesu akibat pandemi.
"Dengan bergeraknya pariwisata, maka seluruh usaha yang berkaitan seperti tempat oleh-oleh, kuliner, hingga hotel kembali beroperasi. Dengan demikian perekonomian diharapkan juga bisa membaik dan mulai ada pemasukan untuk daerah," katanya.
Namun Gubernur menekankan bahwa protokol pencegahan COVID-19 harus dijalankan dalam kegiatan pariwisata dan usaha-usaha pendukungnya.
Kepala Dinas Pariwisata Sumatera Barat Novrial mengatakan pemerintah sudah menyosialisasikan dan menyimulasikan penerapan protokol kesehatan dalam kegiatan usaha pariwisata.
Baca juga:
Sumatera Barat berlakukan tatanan normal baru mulai 8 Juni
Kesiapan Sumatera Barat masuki fase normal baru
Pewarta: Miko Elfisha
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2020