"Baik mitra driver maupun konsumen bisa cancel (pesanan layanan penumpang) kalau ada satu di antaranya yang tidak pakai masker," kata Senior Vice President Transport Marketing Gojek, Monita Moerdani melalui konferensi virtual, Rabu.
Menurut Monita, hal ini dirasa dapat dimaklumi karena menunjukkan bahwa telah terbentuk kesadaran kolektif, baik bagi mitra pengemudi maupun penumpang, dalam adaptasi pemberlakuan normal baru.
Berdasarkan Jadwal Pembukaan Transisi Fase I yang dipaparkan Pemprov DKI, Kamis (4/6), layanan transportasi dengan sepeda motor termasuk GoRide dapat membuka 100 persen layanan mulai Senin (8/6).
Gojek telah menetapkan prosedur yang mengedepankan aspek kebersihan dan kesehatan untuk layanan transportasi GoRide dan GoCar mereka menyambut pelonggaran pemberlakuan PSBB.
Gojek mewajibkan mitra pengemudi untuk menggunakan masker, sarung tangan dan hand sanitizer sebagai syarat untuk menjalankan order, sesuai dengan peraturan pemerintah.
Gojek juga mengimbau penumpang GoRide untuk membawa helm SNI pribadi.
"Kami memberlakukan protokol kesehatan yang sesuai dengan peraturan yang dibuat pemerintah. Mitra dan konsumen harus pakai masker, pelanggan untuk membawa helm sendiri, hingga pembatasan jumlah orang di mobil (untuk Gocar)," kata Monita.
Dari segi teknologi, Gojek telah menambah fitur informasi kesehatan mitra dalam aplikasi, yang memungkinkan pengguna mengetahui suhu tubuh mitra driver dan status disinfeksi kendaraan mitra driver melalui aplikasi Gojek.
Baca juga: GrabProtect, langkah antisipasi Grab terkait pelonggaran PSBB
Baca juga: Hari ini, Gojek uji coba sekat pelindung layanan GoRide
Baca juga: Polda Metro: Ojek daring boleh beroperasi dengan protokol kesehatan
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020