"Total pengurangan (di bagian personalia) pekerja sekitar 5.000 orang ," ungkap pernyataan perusahaan yang 25 persen dimiliki oleh Renault Perancis.
"Tujuan kami adalah untuk menjaga orang sebanyak mungkin, sejauh bahwa memungkinkan pasar kami," kata ketua Avtovaz Igor Komarov dalam pernyataan itu.
Avtovaz menambahkan bahwa sejak 14 Desember pabriknya akan kembali ke operasi penuh atau full-time setelah mengurangi operasi seminggu kerja hingga 20 jam dari tanggal 1 September.
Pada Jumat, kantor berita RIA-Novosti mengutip sumber pemerintah yang mengatakan bahwa Avtovaz sedang bersiap-siap untuk memberhentikan 36.000 pekerja pada bulan Desember untuk mengatasi merosotnya permintaan untuk beberapa model. Pengurangan itu akan mewakili hampir sepertiga dari 110.000 tenaga kerja perusahaan yang juga termasuk hilangnya 5.000 pekerja "kerah putih" pada pembuat mobil Lada, kata kantor berita.
"Kami diberi tahu pekan lalu bahwa kelompok sedang mempersiapkan untuk mengurangi pekerja 36.000 orang pada 1 Desember," kata seorang sumber di kementerian pembangunan sosial Rusia kepada RIA-Novosti.
"Pengurangan pekerjaan akan dilakukan bertahap dalam rangka mengurangi ketegangan sosial," sumber menambahkan dalam laporan.
Rusia memiliki pasar mobil dengan pertumbuhan tercepat di Eropa sampai tahun lalu tetapi kemudian terjun ke krisis oleh penurunan permintaan domestik.
Avtovaz, yang didirikan dengan Fiat Italia di era Soviet, adalah pemberi pekerjaan utama di Tolyatti, sebuah kota berpenduduk 700.000 di Sungai Volga di selatan wilayah Samara yang dinamai pemimpin Komunis Italia. (*)
Pewarta: adit
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009